Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

<font size=1 color=brown>Amerika Serikat</font><br />Skandal Suite 2806

Kepala Dana Moneter Internasional Dominique Strauss-Kahn menjadi tersangka kasus kekerasan seksual. Langkahnya menjadi calon Presiden Prancis tahun depan bakal terjegal.

23 Mei 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekitar pukul 13.00, Sabtu siang dua pekan lalu, seorang pelayan perempuan kulit hitam masuk suite Hotel Sofitel, West 44 Street, di jantung Kota New York. Dia ditugasi membersihkan kamar nomor 2806, kamar mewah lengkap dengan teras, foyer, ruang konferensi, ruang tamu, kamar, dan kamar mandi. ”Penghuninya sedang tidak ada di tempat,” kata kepala pelayan.

Perempuan itu sedang bekerja saat seorang pria gaek keluar dari kamar mandi, tanpa sehelai benang pun pada tubuhnya. Tanpa mengucap suatu apa, pria itu langsung menyergap sang pelayan. Perempuan malang berusia 35 tahun ini panik, berusaha melarikan diri ke sudut lain. ”Dia dikejar, lalu diseret ke tempat tidur. Di sinilah upaya pemerkosaan dilakukan,” kata juru bicara Kepolisian New York, Paul J. Browne.

Si penghuni kamar ternyata orang penting. Dia adalah Kepala Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn. Pria 62 tahun itu memaksa korban melakukan seks oral. Dia bahkan mencoba melepas celana dalam korban. Setelah berjuang keras, perempuan asal Guinea, Afrika Barat, ini berhasil lolos. Dia memanggil rekannya, lalu menelepon nomor darurat 911.

Ketika detektif tiba beberapa saat kemudian, Strauss-Kahn sudah meninggalkan kamar seharga US$ 3.000 atau sekitar Rp 25 juta per malam itu. Telepon seluler dan barang-barang pribadinya tertinggal. ”Tampaknya dia keluar terburu-buru,” kata Browne. Dia sempat menelepon manajemen hotel, meminta ponselnya disimpan.

Kepolisian Kota New York berhasil melacak Strauss-Kahn di Bandara John F. Kennedy. Pada pukul 16.00, dia diketahui duduk di kabin kelas satu penerbangan Air France 23 menuju Paris. Sepuluh menit sebelum pesawat lepas landas, Strauss-Kahn didatangi dua anggota kepolisian bandara. ”Apa-apaan ini?” katanya saat diminta turun dari pesawat. Dia digiring tanpa diborgol.

Mantan Menteri Keuangan Prancis ini dibawa ke kantor polisi di Harlem. Pukul 3 pagi, juru bicara kepolisian mengkonfirmasi penahanan Strauss-Kahn. Dia dituduh melakukan kejahatan seksual, upaya pemerkosaan, pelecehan seksual, dan penyanderaan.

Ahad, hakim pengadilan Kota New York, Melissa C. Jackson, menolak permohonan bebas bersyaratnya. Tim pengacaranya menawarkan jaminan US$ 1 juta atau Rp 8,5 miliar. Pengacaranya bahkan menawari pengadilan menahan semua dokumen kliennya. Lagi-lagi hakim menolak. Asisten jaksa penuntut umum John A. McConnell beralasan pelaku bisa saja kabur. ”Kalau dia sudah terbang ke Paris, sulit dideportasi,” katanya.

Bukan hanya kali ini pria kelahiran Neuilly-sur-Seine, Prancis, ini terlibat skandal seks. Pada 2007, Tristane Banon, seorang jurnalis dan penulis Prancis, menuduh Strauss-Kahn mencoba memperkosanya pada 2002. Pada 2008, Dewan IMF menegur Strauss-Kahn karena berselingkuh dengan bawahannya, Piroska Nagy.

Tidak jelas apa yang dilakukan pria yang telah menikah tiga kali dan memiliki empat anak ini di New York. Strauss-Kahn sebetulnya tinggal di Washington. Dia dijadwalkan bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin. Pertemuan membahas langkah Eropa dan IMF merespons situasi ekonomi Yunani pun dibatalkan.

Media Prancis melaporkan Strauss-Kahn memiliki perjanjian jangka panjang dengan Air France. Dia bisa naik pesawat milik maskapai itu kapan pun dia mau. Televisi Prancis menyebutkan dia dijadwalkan makan siang dengan putrinya di Paris pada Minggu sebelum bertemu dengan Merkel.

Istrinya, mantan presenter dan jutawan Anne Sinclair, sedang berada di apartemen seharga Rp 48 miliar di Paris. ”Saya tidak percaya pada tuduhan yang dilontarkan terhadap suami saya,” katanya. ”Saya yakin dia tidak bersalah.”

Tuduhan itu membuat IMF, yang berbasis di Washington, gonjang-ganjing. Setelah didesak, Kamis pekan lalu Strauss-Kahn akhirnya menyatakan mundur dari jabatannya. ”Aku ingin mencurahkan semua kekuatan saya, semua waktu saya, dan semua energi saya untuk membuktikan saya tidak bersalah,” katanya dalam surat yang ditujukan kepada Dewan IMF.

Tidak hanya kariernya di lembaga keuangan ini yang berakhir. Strauss-Kahn, kandidat dari Partai Sosialis, adalah pesaing terberat Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Jajak pendapat menunjukkan dia memiliki peluang bagus mengalahkan Sarkozy. Tampaknya mimpi menempati Elysée Palace tahun depan bakal pupus. Tapi kubunya menduga skandal ini jebakan politis belaka. Pengacara korban, Jeffrey Shapiro, menyampaikan bantahan. ”Korban tidak punya agenda.”

Kini Strauss-Kahn, yang bergaji Rp 3,6 miliar setahun, harus rela tidur di sel sempit berukuran 3 x 4 meter. Dia ditahan di fasilitas barat kompleks tahanan Pulau Rikers. Di sinilah penyanyi rap Tupac Shakur, Lil Wayne, dan Foxy Brown pernah mendekam setelah didakwa hakim yang menolak jaminan Strauss-Kahn. Bos IMF ini sekarang diawasi ketat. Jaksa khawatir dia bunuh diri.

Ninin Damayanti (New York Times, Guardian, Washington Post)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus