Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

<font size=2 color=#666600>Doris Leuthard: </font><br />Kami Hanya Menerima Uang Bersih

12 Juli 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain berkat cokelat, Swiss merupakan negeri yang terkenal dengan kerahasiaan perbankannya. Tapi, sejak tahun lalu, Swiss mengendurkan kerahasiaan itu. Pada kasus bekas diktator Nigeria, Sani Abacha, bank Swiss bahkan mengembalikan duit hasil korupsi sejumlah US$ 1 miliar ke pemerintah Nigeria pada 2002. ”Swiss mengembalikan simpanan itu,” ujar Presiden Swiss Doris Leuthard.

Presiden perempuan yang juga politikus Partai Kristen Demokrat dan pengacara ini tak cuma menerangkan sistem perbankan negaranya. Kepada wartawan Tempo Wahyu Muryadi, Yophiandi, dan fotografer Suryo Wibowo, dia juga menjelaskan pembicaraannya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa pekan lalu.

Apa yang Anda bahas dengan Presiden Yudhoyono?

Kami akan mendiskusikan banyak hal, terutama tentang hubungan bilateral Swiss dan Indonesia. Ekonomi Indonesia masuk tujuh terpenting bagi Swiss. Kami juga akan membicarakan soal lingkungan, seperti penghen­tian penebangan hutan, dan perubahan iklim. Kita punya kepentingan yang sama di level internasional. Indonesia adalah anggota G-20 dan untuk itu kami akan membicarakan soal arsitektur ekonomi, pembangunan, juga ekspor-impor yang sudah dilaksanakan.

Ada pembicaraan spesifik dengan Presiden Yudhoyono soal perbankan?

Saya punya beberapa delegasi di sini yang membahas sektor keuangan. Anda tentu masih perlu membuka akses keuangan dengan bank-bank asing. Swiss, sebagai negara peringkat ketujuh di dunia dalam hal keuangan, memiliki banyak pengalaman. Begitu juga di bidang pajak, perbankan umum, dan perbankan Islam. Kami juga ahli dalam pengembangan pengusaha kecil dan mikro, dan kami bertemu dengan beberapa pengusaha itu. Mereka membutuhkan bantuan untuk kredit.

Perbankan Swiss sangat terkenal dengan kerahasiaannya….

Kami sudah membuat perubahan kebijakan soal kerahasiaan itu pada Maret 2009. Pemerintah Swiss menerima standar Organization for Economic Cooperation and Development. Pemerintah atau otoritas lembaga sebuah negara, misalnya pajak, yang membutuhkan informasi tentang seseorang yang memiliki simpanan di perbankan Swiss akan dibantu. Tentu dengan syarat mereka bisa membuktikan itu uang ilegal.

Rekening bank bisa dibuka jika ada masalah pidana?

Ya, bila Anda curang, mengelabui pajak, tak cuma Swiss, Indonesia juga tak akan melindungi Anda. Jadi kerahasiaan bank tak berlaku buat pencuri atau para kriminal.

Amerika menekan UBS agar membuka simpanan beberapa nasabahnya yang menggelapkan pajak….

Secara umum, negara-negara G-20 mendesak kami membuka informasi (tentang para penjahat). Sejak Maret 2009, negara ketiga yang ingin melihat simpanan warganya yang dicurigai dan tak jujur akan kami bantu untuk informasinya. Ada standar internasional untuk kasus-kasus seperti itu, dan Swiss selalu mengikuti standar tersebut.

Jadi pemerintah Indonesia juga bisa meminta Swiss membuka rekening bank yang dicurigai menyimpan harta hasil korupsi?

Bisa. Tentu dengan prosedur hukum yang benar. Swiss satu-satunya negara yang mengembalikan uang pemimpin negara yang terbukti korup atau menjalankan pemerintahannya secara diktator dan mencuri dari rakyatnya. Kami tentu senang bisa membantu seperti ini, dan kami juga gembira bila negara lain yang di perbankannya terdapat simpanan tak jujur atau ilegal bisa berbuat serupa seperti Swiss.

Adakah permintaan dari pemerintah Indonesia untuk melacak simpanan bekas presiden yang korup?

Tak ada permintaan saat ini. Dulu pernah ada, tapi semuanya sudah dijelaskan. Saat itu, pemerintah Indonesia mesti membuktikan dulu bahwa uang orang itu dan milik keluarganya adalah uang curian yang disimpan di bank Swiss. Memang tak mudah, tapi itu sudah dilaksanakan pemerintah Indonesia kepada kami.

Dengan terbukanya informasi keuangan bagi orang yang tersangkut pidana, ada kekhawatiran kerahasiaan perbankan Swiss tak lagi dipercaya?

Banyak orang senang menyimpan uangnya di bank Swiss karena keamanan dan kerahasiaannya terjamin. Saat ini, umumnya yang menabung adalah orang dari Eropa. Uang yang bersih mesti dinyatakan dan akan mendapat layanan yang baik. Kami punya pengalaman yang banyak tentang kerahasiaan dan keamanan bank. Tapi kami tak mau lagi menerima uang yang tak jelas asal-usulnya. Kami hanya menerima uang yang dinyatakan bersih. Jadi nasabah mesti paham prinsip ini. Bila menerima ini, nasabah bisa menyim­pan uangnya di bank Swiss. Kalau ada sesuatu yang hendak dia tutupi, silakan ke bank negara lain.

Anda melihat Singapura sebagai pesaing dalam bisnis perbankan, khususnya soal kerahasiaan?

Tentu, bank Singapura adalah pesaing sejak dulu dalam bisnis perbank­an. Mereka juga maju pesat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus