Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

"menari tango" dengan andropov?

Himbauan reagan untuk berbaikan belum menarik kremlin, sementara andropov mengangkat geidar aliyev sebagai anggota politbiro dan deputi perdana menteri. (ln)

4 Desember 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DARI Azerbaidzhan di tepi Laut Kaspia, Gaidar Aliyev tiba-tiba menemukan jalan pintas ke Moskow, tepatnya ke Kremlin. Sesudah 13 tahun mendekam sebagai Sekretaris I PKUS di Baku, lewat sebuah maklumat yang disiarkan Sek-Jen Yuri V. Andropov, pekan silam Aliyev resmi menjadi anggota penuh Politbiro, satu posisi tertinggi dalam struktur partai. Bersarnaan dengan itu Kirilenko digusur dari keanggotaan Politbiro, padahal sebelumnya ia sering disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat pengganti Brezhnev. Maka tamat sudah riwayat politik Kirilenko. Tapi Geidar Aliyev yang sama sekali tidak dikenal itu memperoleh bukan hanya satu tapi dua durian runtuh sekaligus. Juga pekan silam, dia resmi dipilih sebagai Deputi I Perdana Menteri, dan ini berarti ia menempati urutan kedua sesudah PM Nikolai A. Tikhonov. Pemilihan itu terjadi di hari kedua dan terakhir sidang Soviet Tertinggi (Parlemen Soviet). Dan apa yang diramalkan banyak orang bahwa di sidang itu Andropou akan terpilih sebagai presiden Uni Soviet justru tidak terjadi. Bahkan dalam agenda sidang, acara pemilihan presiden tidak percantum. Mengapa7 Para diplomat di Moskow cenderung menilai Andropov sengaja menghindar dari kursi kepresidenan. Ia tidak mau dicurigai partai sebagai pemimpin yang gila kuasa. Jika ini benar, nampak bagaimana Andropov berhati-hati menjalankan bidaknya, meski pengorbitan Aliyev jelas tergesa. Agaknya seorang teman saja, dalam hal ini sang Ketua, KGB Vitaly Fedorchuk tidak memadai untuk Andropov. Perlu diperkuat oleh Aliyev yang pernah menjabat ketua KGB Adzerbaidzhandi tahun 1960-an. Lagi pula menjelang sidang Soviet Tertinggi akhir Desembcr mendatang, Andropov masih punya cukup waktu untuk mengukuhkan rentang kendali wewenangnya, sebelum terpilih sebagai presiden. Andaikata hal ini terjadi, Andropov merupakan satu-satunya pemimpin yang dalam waktu amat singkat berhasil sekaligus menjabat 2 posisi tertinggi--Sek-Jen dan presiden -- dalarn struktur kepartaian dan pemerintahan di Uni Soviet. Brezhnev baru dapat menempati 2 posisi itu sesudah 13 tahun berkuasa. Di hadapan sidang Komite Sentral pekan silam Andropov menyatakan adanya masa depan gemilang untuk hubungan Timur-Barat. "PKUS tidak menghendaki bentrokan gagasan meruncing jadi pertentangan antar-negara. Juga tidak menghendaki persenjataan dan penggunaannya menjadi tongkat pengatur sistem sosial," demikian Andropov yang tidak lupa menghimbau persahabatan dengan RRC. Dalam garis besarnya pidato Andropov ini dinilai sebagai sambutan baik bagi pidato Presiden Reagan yang sebelumnya menghimbau Uni Soviet. Tapi suasana berbaik-baik ini segera usai. Sesudah gayung bersambut dan kata berjawab itu lewat 4 hari, Pravda, organ resmi partai dalam tajuk rencananya Jumat pekan silam menyesalkan pemerintah Reagan. Dinilainya AS dari segi mana pun tidak berkeinginan mengusahakan persetujuan yang bisa diterima Uni Soviet. Ini merupakan isyarat keberatan Kremlin terhadap pemasangan peluru kendali mutakhir Amerika, MX yang dalam waktu dekat akan ditempatkan di Wyoming, sebanyak 100 buah. Tuan Reagan semestinya menyadari Uni Soviet tidak akan mentoleransi hal-hal serupa yang amat menentukan dalam hal keamanan." Tajuk rencana Pravda yang membawa suara Kremlin itu selanjutnya menyatakan implementasi MX bertentangan dengan isi SALT I dan II (yang terakhir tidak disetujui AS) seraya menuding gagasan (Reagan) zero option untuk pembatasan persenjataan nuklir jarak menengah di Eropa sebagai sia-sia tidak masuk akal. Usul pemasangan hotline Washington-Moskow toh dinilai positif, tapi "jika untuk 100 rudal MX kita tambah kan 10 saluran telepon penghubung Washington-Moskow, yang merah ataupun yang biru, apakah ini berarti rudal itu jadi kurang berbahaya?" Reagan menyatakan bahwa "perlu 2 orang untuk menari tango", satu sindiran yang mengingatkan Moskow bahwa untuk hubungan baik harus ada prakarsa dari kedua pihak. Pravda membalas dengan komentar yang tidak kurang bijaknya. "Sekedar meminjam analogi Paduka Presiden," demikian koran partai itu menangkis, "seharusnya diperhatikan bahwa kita mengajak seseorang menari bukanlah karena dia baru saja menukar guntingan rambutnya, apa pula pikirannya. Kita memilih partner sebagaimana dia adanya." Walaupun tetap dalam gaya kiasan, garis politik luar negeri Andropov di situ kelihatan jelas: tawaran kerjasama terbuka, namun Kremlin bersiap berkonfrontasi bila saja Reagan melanjutkan pelipatgandaan persenjataan Amerika, khususnya rudal antar-benua seperti MX. PRESIDEN Francois Mitterand dalam suatu wawancara surat kabar terkemuka Prancis Le Monde menyatakan pasti ada perubahan di bawah Andropov tapi tidak perlu dibesar-besarkan, terutama karena sistem yang berlaku tetap sama. Mitterand khusus mengharapkan adanya pendekatan baru dalam masalah Afghanistan, tepatnya penarikan tentara Soviet dari negari itu. Persenjataan nuklir Soviet, menurut Mitterand, bisa menciptakan ketidakseimbangan di daratan Eropa. Namun Presiden Prancis itu yakin Moskow tetap akan memilih jalan damai. Sebaliknya Zbigniew Brzezinsky, bekas penasihat keamanan nasional Presiden Jimmy Carter, dalam sebuah ceramahnya baru-baru ini mengkhawatirkan hubungan Amerika-Soviet terbentur jalan buntu dan secara potensial bisa berbahaya. "Keadaan cenderung genting karena AS menggariskan politik luar negerinya secara amat menyolok dan mendesak justru pada saat-saat sesudah meninggalnya Brezhnev." Pendapat yang sama juga sudah dikemukakan kalangan pers Barat. Brzezinsky akhirnya menandaskan ancaman yang dihadapi Amerika, dan justru sulit dirumuskan, ialah meningkatnya perpecahan global, yang bersumber pada anarki global. Jadi bukanlah ancaman yang bersumber pada Pax Sovietica yang global, seperti dikhawatirkan Reagan dan banyak pemimpin dunia Barat pada umumnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus