Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

"Menjual bumerang" versi israel

Israel menerbitkan buku yang menyebutkan kecemasan israel mengenai penjualan pesawat f-15 buatan as ke arab saudi. israel kawatir persenjataan tadi berpindah tangan. (ln)

4 April 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAMI menentang penjualan senjata pembunuh kepada negara musuh," kata Menlu Israel Yitzhak Shamir. Pernyataan ini keras. Ternyata tak cukup berarti. Karena masih muncul rencana Gedung Putih menjual pesawat tempur jet F-15 kepada Arab Saudi. Pemerintahan Menachem Begin memutuskan ia tidak akan terlibat dalam sengketa antara Presiden Reagan dan Congress mengenai permintaan Saudi membeli F-15. Namun itu tak berarti bahwa Israel berdiam diri. AS sebenarnya sudah menawarkan 10 pesawat F-15 untuk Israel. Bahkan sudah dijanjikannya US$ 600 juta, untuk pembayaran awal bagi pembelian pesawat mutakhir itu. Tapi Israel sepenuhnya tidak bisa menerima cara AS membuat perimbangan kekuatan di Timur Tengah. "Dengan sangat menyesal, kita harus mengatakan bahwa kita tidak melihat ini sebagai pemecahan atau jalan keluar," kata Shamir di sidang Knesset (parlemen). Israel khawatir persenjataan Arab Saudi akan berpindah ke tangan negara Arab radikal. Pemimpin Israel sudah memperingatkan AS tentang kemungkinan ini, dengan mengambil contoh kejadian di Iran. Semasa almarhum Syah Reza Pahlavi berkuasa, Iran adalah penerima senjata mutakhir buatan AS. Buku putih yang diterbitkan Komando Militer Israel dengan judul Menjual Boomerang ke Arab Saudi jelas menyebutkan kecemasan Israel mengenai penjualan pesawat itu. Tapi lebih ditekankannya kritik Israel terhadap cara yang ditempuh AS. "AS sebaiknya belajar dari pengalamannya yang amat penting ketika krisis Iran. Dan seharusnyalah AS lebih selektif dalarn menentukan pemerintah yang akan didukungnya." demikian buku Israel itu. Kemarahan Israel ternyata tak tanggung-tanggung. "Dalam setiap kasus, skenarionya hampir sama, AS mendukung pemerintahan yang korup dengan memberikan bantuan materi ataupun militer yang pada akhirnya akan menimbulkan kudeta ataupun revolusi," tulis buku putih itu. Secara ekonomis Israel tak akan mampu bersaing dalam pembelian persenjataan. Hal ini jadi masalah baginya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus