Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Penerima Beasiswa BSBI Gemari Seni Tari Indonesia

Seni tari Indonesia disukai para penerima Program Beasiswa BSBI. Mereka antusias ingin mempelajari tarian tradisional lokal..

29 Maret 2018 | 09.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kementerian Luar Negeri meresmikan pembukaan beasiswa BSBI ke 16, 28 Maret 2018. Total 72 peserta terpilih dari 46 negara Eropa, Asia Pasifik dan Asia Tenggara. TEMPO/Suci Sekarwati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Antusiasme menyelimuti wajah para penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI). Mereka tak sabar ingin segera terbang menuju sanggar-sanggar yang tersebar di 6 kota di Indonesia untuk belajar seni, budaya dan segala hal tentang Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Efe Franca Plange, 27 tahun, peserta dari Ghana gembira karena akan belajar di sebuah sanggar di Bali. Bagi Efe, yang bekerja sebagai konsultan Kementerian Pariwasata Ghana, Bali, bukan kata yang asing ditelinganya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

 

"Saya tahu Bali, tetapi secara keluruhan belum tahu Indonesia," kata Efe, Rabu, 28 Maret 2018. 

Efe Franca Plange, 27 tahun, peserta BSBI dari Ghana. Efe ingin membuka usaha jualam batik di negaranya, Rabu, 28 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati

Kepada Tempo, Efe menceritakan saat melihat informasi mengenai program BSBI, dia tanpa ragu segera mempersiapkan persyaratan untuk melamar. Dia menilai program ini sangat cocok baginya karena dia pun pandai menari tari dan memiliki ketertarikan yang sangat kuat mengenai Indonesia. 

 

 

Menurut Efe, Indonesia adalah sebuah negara yang unik. Indonesia adalah jajahan Belanda, tetapi masyarakatnya tidak berbahasa Belanda. Berbeda dengan Ghana, yang merupakan negara bekas jajahan Inggris, dan menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi kedua negara itu. 

Selama 3 bulan di Bali, Efe sudah menargetkan ingin fokus belajar seni tari dan membatik. Dia bahkan berencana membuka pintu usaha bagaimana menjual batik ke Ghana. 

Guenael Beguec, 20 tahun, peserta BSBI dari New Caledonia. Dia ingin mempelajari seni tari Indonesia dalam program beasiswa ini. TEMPO/Suci Sekarwatitik di negaranya, Rabu, 28 Maret 2018. TEMPO/Suci Sekarwati

Hampir sama dengan Efe, Guenael Beguec, 20 tahun, juga ingin mempelajari lebih mendalam tarian tradisional Indonesia. Beguec adalah peserta BSBI 2018 dari Kaledonia Baru. 

"Ibu saya campuran dari Kaledonia Baru dan Indonesia. Saya sendiri baru pertama kali ke Indonesia," kata Beguec, Rabu, 28 Maret 2018 di Jakarta. 

Beguec, yang masih berstatus mahasiswa, menceritakan Indonesia adalah sebuah negara dengan populasi yang sangat besar. Berbeda signifikan dengan Kaledonia Baru yang sebuah negara kecil di wilayah Pasifik. 

Selama 3 bulan menjalani program BSBI, Beguec berkomitmen akan berfikiran terbuka. Sebab dia yakin, pengalamannya mengikuti Program Beasiswa BSBI ini akan sangat menyenangkan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus