Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

1.375 Pekerja Migran Asal Bali di Turki dalam Kondisi Aman

Sebanyak 1.375 pekerja migran Indonesia asal Bali yang bekerja di Turki tidak ada yang menjadi korban gempa M 7,8, yang terjadi Senin lalu.

8 Februari 2023 | 21.33 WIB

KBRI Ankara mengevakuasi WNI terdampak gempa Turki di Kahramanmaras, Selasa, 7 Februari 2023. Dokumentasi KBRI Ankara
Perbesar
KBRI Ankara mengevakuasi WNI terdampak gempa Turki di Kahramanmaras, Selasa, 7 Februari 2023. Dokumentasi KBRI Ankara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 1.375 pekerja migran Indonesia asal Bali yang bekerja di Turki tidak ada yang menjadi korban gempa M 7,8, yang melanda Turki pada Senin dinihari lalu, 6 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Semua pekerja migran asal Bali dalam kondisi aman, kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan di Denpasar, Rabu, 8 Februari 2023.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi dari Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), jumlah pekerja asal Bali di Turki adalah 1.120 perempuan dan 255 laki-laki sehingga totalnya sebanyak 1.375 orang.

Ia mengatakan saat ini Disnaker Bali telah berkoordinasi dengan KBRI Ankara untuk pendataan ulang para pekerja migran asal Bali di Turki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, Nia Marlinda, seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Bali, yang bersama bayi dan suaminya menjadi korban gempa Turki, dimakamkan di Kahramanmaras, Rabu, 8 Februari 2023.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Turki, Lalu M. Iqbal, dalam siaran persnya, menyatakan,  kabar duka tersebut telah disampaikan oleh KBRI Ankara kepada keluarga korban di Indonesia.

“Kolonel Amir, Atase Pertahanan RI KBRI Ankara, yang memimpin Tim Evakuasi ke Kahramanmaras telah memastikan pemulasaran almarhumah, dan KBRI telah mengkomunikasikan hal tersebut kepada keluarga almarhumah. Almarhumah dan keluarga dimakamkan hari ini (8/2) di Kahramanmaras,” kata Dubes Iqbal dalam siaran tertulisnya.

Kahramanmaras atau Mara merupakan kota yang berada di Turki bagian tengah. Kota tersebut berjarak 600 kilometer dari ibu kota Turki, Ankara, dan berjarak lebih dari 1.000 km dari Istanbul.

"Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah satu ibu WNI dan satu orang anak usia satu tahun. Karena aturannya anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor Indonesia, jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia," ujarnya.

Tim evakuasi dari KBRI Ankara, Tim Konsuler Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, dan Tim Atase Pertahanan dan pejabat Badan Intelijen Negara pada Rabu telah mengevakuasi 123 orang di empat titik. Dari jumlah itu, dua di antaranya warga negara Malaysia, dan satu orang warga negara Myanmar.

Sejauh ini, tim evakuasi masih berupaya melacak dua pekerja migran Indonesia di Dyarbakir.

“Terkait dua WNI pekerja spa yang berstatus belum bisa dihubungi di Dyarbakir, Tim Evakuasi yang dipimpin oleh Kombes Pol. Budi Wardiman masih melakukan pelacakan di Dyarbakir sambil mengevakuasi 20 WNI di Dyarbakir dan Malatya,” kata Lalu M. Iqbal.

Pilihan editor: 2 WNI Tewas, 123 Orang Dievakuasi dari Wilayah Terdampak Gempa Turki

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus