28 MEI 1964: PLO, sebuah organisasi ciptaan Presiden Nasser, berdiri dan diketuai Achmad Shuqairy. 5 Juni 1967: Israel menyerang Mesir, Syria, dan Yordania. Lebih dikenal dengan "Perang Enam Hari", karena dalam waktu kurang dari seminggu Israel berhasil menggasak tentara ketiga negara Arab tersebut. Hasilnya: Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Syria, Jalur Gaza dan Sinai dari Mesir, Yerusalem Timur serta Tepi Barat dari Yordania. 21 Maret 1968: Perang Karameh. Kemenangan gerilyawan Palestina (Al-Fatah) atas serangan Israel terhadap markas mereka di Karameh, Yordania. Peristiwa ini mengangkat nama kelompok gerilyawan bersenjata Palestina. Sejak itu jumlah pejuang dan peran mereka terus mencuat di arena politik Timur Tengah. Pada 1969 Al-Fatah bergabung dalam PLO, dan Arafat terpilih sebagai Ketua PLO. November 1968: Ahmad Jibril meninggalkan Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) untuk kemudian mendirikan PFLP-GC (Popular Front for the Liberation of Palestine-General Command). Februari 1969: Lagi-lagi perpecahan dalam PFLP. Nayef Hawatmeh keluar, dan membentuk Popular Democratic Front for the Liberation of Palestine (PDFLP). September 1970: Bentrokan berdarah antara gerilyawan Palestina dan Angkatan Darat Yordania menyebabkan jatuhnya ribuan korban - terutama di pihak Palestina - dikenal dengan peristiwa September Hitam. April 1971: Gerilyawan Palestina diusir dari Amman Yordania. 5-6 September 1972: Gerakan September Hitam membantai sejumlah atlet Israel dalam Olimpiade Munchen. Korban: 11 orang Israel dan lima Palestina. 6 Oktober 1973: Awal "Perang Oktober". Mesir dan Syria melancarkan serangan gabungan mendadak ke wilayah mereka (Sinai dan Golan) yang diduduki Israel sejak 1967. Walau pada awalnya Mesir berhasil menerobos pertahanan Israel di Sinai, pada akhirnya pembebasan kedua wilayah tersebut tidak tercapai. 26-28 November 1973: KTT Arab di Aljazair mengakui PLO sebagai satu-satunya wakil rakyat Palestina. 13 November 1974: Arafat berpidato di depan Sidang Umum PBB. 1 September 1976: PLO menjadi anggota penuh Liga Arab. Februari-Maret 1977: Rujuk Yordania-PLO. 6 Juni 1982: Awal serangan Israel di Libanon. Pengepungan Beirut yang dikenal dengan "Operasi Galillee". 21 Agustus 1982: Di bawah tekanan tentara Israel, 12.000 pejuang PLO meninggalkan basis mereka di Beirut. Diaspora PLO yang ke-2, sesudah September Hitam di Yordania. 14-17 September 1982: Pembunuhan Bashir Gemayel. Israel memasuki Beirut Barat. Terjadi peristiwa pembantaian di kamp pengungsi Palestina, Sabra dan Shatilla. April 1983: Perundingan Arafat dan Hussein gagal. Mei 1983: Pemberontakan Abu Musa, awal perpecahan dalam Fatah. November 1983: Awal pengepungan Tripoli (Libanon) oleh Syria, untuk mengusir Arafat dan pasukannya. 22 Desember 1983: Arafat dan 4.000 pejuangnya meninggalkan Tripoli. 6 Februari 1984: Amal Syiah menguasai Beirut Barat. November 1984: Sidang Dewan Nasional Palestina (PNC). Kelompok garis keras memisahkan diri. PLO resmi pecah. Februari 1985: Kesepakatan Raja Hussein-Arafat pada intinya menerima Resolusi 242 PBB sebagai landasan perundingan perdamaian Timur Tengah. 8 Oktober 1985: Pengeboman maut Israel atas markas PLO di Tunis: 47 PLO tewas, Arafat selamat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini