Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua puluh pesawat militer Cina memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan pada Jumat, yang merupakan serangan terbesar yang pernah dilaporkan oleh kementerian pertahanan Taiwan dan menandai memanasnya ketegangan di Selat Taiwan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan angkatan udara mengerahkan rudal untuk "memantau" serangan ke bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udaranya, Reuters melaporkan, 26 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemenhan Taiwan juga mengatakan pesawatnya memperingatkan pesawat Cina, termasuk melalui radio.
Ini menandai serangan terbesar yang tercatat hingga saat ini oleh angkatan udara Cina, sejak kementerian pertahanan Taiwan mulai mengungkap hampir setiap hari penerbangan militer Cina di atas perairan antara bagian selatan Taiwan dan Kepulauan Pratas, yang dikuasai Taiwan di Laut Cina Selatan tahun lalu.
Beberapa pesawat Cina terbang di wilayah udara di selatan Taiwan dan melewati Selat Bashi yang memisahkan pulau itu dari Filipina, kata kementerian pertahanan Taiwan.
Seseorang yang mengetahui rencana strategi pertahanan Taiwan mengatakan kepada Reuters bahwa militer Cina sedang melakukan latihan yang akan mensimulasikan operasi terhadap kapal perang AS yang berlayar melalui Selat Bashi.
Kantor berita Xinhua merilis foto pesawat pembom H-6K terbang di atas Laut Cina Selatan yang diklaim masuk wilayah kekuasaan Tiongkok, 18 Juli 2016. Foto ini dirilis sehari setelah Pengadilan Abritrase Internasional memutuskan bahwa klaim Tiongkok atas Laut Cina Selatan tidak berdasar. Liu Rui/Xinhua via AP
Cina, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya yang berusaha memisahkan diri, telah meningkatkan aktivitas militer di dekat pulau Taiwan dalam beberapa bulan terakhir, sebuah tindakan yang menurut Taiwan membahayakan stabilitas regional.
Taiwan mengatakan 20 puluh pesawat Cina yang menerobos pada Jumat sebagian terdiri dari empat pembom H-6K berkemampuan nuklir dan 10 jet tempur J-16. Pengerahan pesawat jenis ini dalam jumlah besar tidak biasa dan terjadi ketika angkatan udara Taiwan menangguhkan semua misi pelatihan setelah dua jet tempurnya jatuh minggu ini.
Belum ada komentar langsung dari kementerian pertahanan Cina terkait insiden ini. Beijing seringkali mengatakan latihan semacam itu bukanlah hal yang aneh dan dirancang untuk menunjukkan tekad negara untuk mempertahankan kedaulatannya.
Sebelumnya pada hari Jumat, Taiwan dan Amerika Serikat menandatangani perjanjian pertama mereka di bawah pemerintahan presiden baru Joe Biden, membentuk Kelompok Kerja Penjaga Pantai untuk mengoordinasikan kebijakan pertahanan bersama, setelah Cina mengesahkan undang-undang yang memungkinkan penjaga pantainya menembaki kapal asing.
Meskipun Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, Amerika Serikat terikat oleh undang-undang untuk membantu Taiwan mempertahankan diri dan merupakan pemasok senjata utama pulau itu.
REUTERS