Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setidaknya 45 orang tewas dalam sejumlah serangan Israel ke Gaza dalam tempo 24 jam. Tim medis Palestina pada Rabu, 09 Oktober 2024, mengatakan tentara Israel melakukan penggeledahan ke kamp pengungsi di Jabalia yang ada di utara Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Israel mengklaim ini adalah hari kelima mereka meningkatkan serangan yang ditujukan menghancurkan anggota Hamas, yang dituduh melancarkan serangan dari Jabalia dan mencegah anggota-anggota Hamas berkumpul kembali. Militer Israel sudah berulang kali memerintahkan warga Jabalia dan wilayah sekitarnya angkat kaki, namun warga Palestina dan pejabat PBB mengatakan tidak ada tempat aman untuk berlindung di Jalur Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Layanan Kedaruratan Sipil Palestina mengatakan pihaknya telah menerima sejumlah laporan terkonfirmasi soal puluhan warga Palestina yang terbunuh di Jabalia dan area lain di utara Gaza. Sayangnya, Layanan Kedaruratan Sipil Palestina tak bisa menjangkau mereka lantaran bombardir Israel.
“Setidaknya 400 ribu orang terperangkap di area itu,” kata Philippe Lazzarini, Kepala UNRWA, Rabu, 9 Oktober 2024.
Dia mengatakan perintah evakuasi yang baru-baru ini diterbitkan otoritas Israe telah memaksa warga Gaza untuk lagi-lagi kembali melarikan diri, khususnya dari kamp Jabalia. Banyak warga Gaza yang menolak untuk mengungsi lagi karena mereka tahu tak ada lagi tempat aman sebenarnya di Gaza.
Menurut Lazzarini, sejumlah tempat penampungan dan layanan sipil yang didirikan UNRWA untuk pertama kalinya sejak perang Gaza meletup sudah dipaksa untuk tutup. Di Gaza saat ini hampir tidak ada bahan-bahan kebutuhan pokok sehingga kelaparan menyebar di seluruh utara Gaza.
“Operasi militer yang baru-baru ini dilakukan telah menjadi ancaman penerapan fase kedua imunisasi vaksin polio bagi anak-anak Gaza,” kata Lazzarini. Israel belum mau berkomentar perihal ucapan Lazzarini. Sebelumnya otoritas Israel mengklaim telah memfasilitasi pengiriman makanan ke Gaza meskipun tantangannya cukup sulit.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Setahun Perang Gaza: Israel Kian Ditinggalkan, Dukungan Dunia untuk Palestina Kian Besar
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini