Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - 39 jasad warga Vietnam yang ditemukan di dalam truk kontainer maut di Inggris tahun lalu, disimpulkan meninggal karena kepanasan dan kekurangan oksigen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepolisian mengumumkan hasil autopsi pada Selasa terkait kasus penemuan truk maut berisi puluhan jenazah di Essex, London Timur, pada 23 Oktober 2019. Truk itu baru saja tiba dibawa kapal feri dari Belgia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Semua pemeriksaan postmortem kini telah selesai dan kami menunggu laporan akhir untuk semua 39 korban. Penyebab kematian sementara bagi mereka yang berada di truk adalah kombinasi dari hipoksia (kekurangan oksigen) dan hipertermia (terlalu panas) di ruang tertutup," kata kepolisian Essex, dikutip dari South China Morning Post, 12 Februari 2020.
Sementara Kepolisian Inggris juga mengatakan telah menangkap dua tersangka lain atas kasus ini, menurut Channel News Asia.
Polisi Essex mengatakan seorang pria berusia 22 tahun telah ditangkap di Irlandia Utara pada hari Minggu atas tuduhan pembunuhan dan memfasilitasi imigrasi yang melanggar hukum. Dia sekarang ditahan di Essex.
Pekan lalu, polisi Inggris bersama dengan otoritas Jerman menahan Gheorghe Nica, 43 tahun, yang buron dengan Surat Perintah Penangkapan Eropa, di Bandara Frankfurt.
Nica, yang tinggal di dekat Grays, muncul di pengadilan pada hari Sabtu dengan tuduhan 39 tuduhan pembunuhan dan satu persekongkolan untuk membantu pelanggaran hukum keimigrasian dan akan muncul kembali di pengadilan Old Bailey London pada 16 Maret, dikutip dari Reuters.
Pendeta Katolik Anthony Dang Huu Nam memegang lilin saat doa bersama untuk 39 orang yang ditemukan tewas di dalam sebuah truk dekat London, Inggris di paroki My Khanh di provinsi Nghe An, Vietnam 26 Oktober 2019. [REUTERS / Kham]
Maurice Robinson, pengemudi truk Inggris yang datang dari Irlandia Utara, mengakui November lalu merencanakan untuk membantu melanggar keimigrasian.
Otoritas Inggris juga berusaha mengekstradisi Eamonn Harrison, 23 tahun, dari Irlandia atas tuduhan pembunuhan, perdagangan manusia, dan pelanggaran imigrasi. Dia dijadwalkan di Pengadilan Tinggi Dublin pada hari Rabu waktu setempat.
Para korban, termasuk dua bocah lelaki berusia 15 tahun, ditemukan di kawasan industri di Grays di Essex, sekitar 32 kilometer di sebelah timur London.
Sebagian besar korban berasal dari provinsi Nghe An dan Ha Tinh di utara-tengah Vietnam, dan kematian mereka menyoroti bagaimana perdagangan manusia sangat berbahaya.