Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU5737 jatuh di provinsi Guangxi, sebuah daerah di selatan Cina, pada Senin, 21 Maret 2022. Sebanyak 133 orang dalam burung besi itu, dilaporkan tidak ada yang selamat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat yang jatuh tersebut, diketahui adalah Boeing 737-800 NG. Investigasi untuk mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat, masih dalam penyelidikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah lima kecelakaan pada pesawat buatan Boeing:
1.Lion Air 610
Lion Air 610 jatuh di Laut Jawa pada 29 Oktober 2018. Pesawat Boeing tipe 737 Max itu jatuh dalam waktu 13 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Indonesia. Total 189 orang di pesawat itu, tewas.
Laporan penyelidik, yang dirilis hampir setahun setelah kecelakaan itu, salah satunya menyoroti adanya cacat dalam desain pesawat.
Sebuah perangkat lunak di pesawat yang disebut "Manoeuvring Characteristics Augmentation System (MCAS)" disalahkan, karena terus mengabaikan instruksi pilot dan mendorong hidung pesawat ke bawah lebih dari 20 kali. Pesawat akhirnya jatuh dengan kecepatan 450 mph.
Pilot dan awak juga disebut tidak dapat menyadari pentingnya kejanggalan yang ditunjukkan sensor dan navigasi pesawat, sebelum dan tak lama setelah lepas landas.
2. Ethiopian Airlines 302
Ethiopian Airlines 302 jatuh dalam waktu enam menit setelah lepas landas dari Addis Ababa di Ethiopia pada 10 Maret 2019. Pesawat terbanting ke permukaan sekitar 40 mil jauhnya dari bandara dengan kecepatan sekitar 700 mil per jam. Total 157 orang di pesawat itu, tidak ada yang selamat.
Menyusul dua kecelakaan bersama Lion Air 610, Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat dan Boeing mengandangkan semua pesawat 737 Max untuk menyelidiki sepenuhnya kekurangan dalam desainnya.
3. Air India Express 812
Sebuah pesawat Air India Express pada 22 Mei 2010, saat melewati landasan pacu di bandara Mangalore dan jatuh ke jurang. Pesawat Boeing jenis 737 New Generation itu kemudian terbakar. Sebanyak 158 orang tewas. Hanya ada delapan orang yang selamat.
Penyelidikan menemukan bahwa penyebab langsung kecelakaan itu adalah kegagalan kapten dalam menghentikan pendekatan yang tidak stabil. Pilot juga bersikeras melanjutkan pendaratan, meskipun tiga panggilan dari perwira pertama untuk berbalik dan sejumlah peringatan dari Enhanced Ground Proximity Warning Sistem.
Kecelakaan itu diperparah oleh sifat bagian atas dari landasan pacu Mangalore. Landasan pacu tersebut dibangun di atas permukaan seperti dataran tinggi, di mana landasan pacu lebih naik dari medan sekitar, yang lerengnya secara efektif mengubahnya menjadi curam.
4. Bhoja Air 213
Bohoja Air 213 jatuh pada tanggal 20 April 2012, di Rawalpindi, Pakistan. Ke-127 penumpang dan awak pesawat Boeing jenis 737-200 itu, tewas. Kecelakaan ini terjadi, kurang dari dua tahun setelah tragedi serupa menimpa di kota yang sama.
Boeing 737-200 kehilangan kontak dengan Air Traffic Control setelah pukul 18.40 saat mencoba mendarat di Bandara Internasional Benazir Bhutto. Cuaca buruk dan sebagian kota mengalami hujan dan kilat. Beberapa pejabat setempat bahkan menyebut, cuaca saat itu sampai hujan es.
Pesawat Bhoja Air jatuh di dekat Karal Chowk di Rawalpindi di daerah pemukiman sekitar 10 kilometer atau lebih dari landasan pacu. Sebuah daerah pedesaan dengan rumah-rumah kecil, kepadatan rumah tidak sebanyak di perkotaan.
5. Gol Transportes Aéreos 1907
Gol Transportes Aéreos 1907 jatuh pada tanggal 29 September 2006. Pesawat Boeing 737 New Generation pecah di udara setelah tabrakan dengan Embraer Legacy 600, di atas negara bagian Mato Grosso. Setelah hancur, Gol menabrak area hutan lebat.
Total ada 154 penumpang dalam pesawat itu naas itu. Sementara, meskipun mengalami kerusakan serius pada sayap kiri dan ekornya Legacy mendarat dengan selamat di pangkalan Angkatan Udara Brasil. Tujuh penumpang Legacy juga tidak terluka.
Kecelakaan itu diselidiki oleh Pusat Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan Brasil dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat, dan laporan akhir dikeluarkan pada 2008.
Sumber: Outlook India | Aviaton Safty Network | Flight Global | Dawn Pakistan | Google Arts and Culture
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.