Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.

19 April 2024 | 07.00 WIB

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
Perbesar
Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perang Iran-Israel diprediksi tidak hanya melibatkan kedua negara. Sejumlah kelompok kombatan disinyalir bakal terlibat. Milisi Hizbullah di Lebanon misalnya, pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel. Serangan tersebut merupakan serangan balasan militer Israel pada Selasa, 16 April 2024.

Diketahui, sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Dikutip dari wilsoncenter.org, Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada milisi dan gerakan politik kepada milisi tersebut. Disari dari berbagai sumber, berikut 5 milisi pendukung Iran.

1. Houthi

Kelompok Houthi atau juga disebut nshar Allah adalah gerakan Islam politik-bersenjata yang muncul dari Sa’dah di Yaman Utara pada 1990-an. Mereka bermarkas di Sa’dah, Yaman dan menganut sekte Syiah Zaidiyah. Gerakan ini dinamai dari pemimpinnya, Hussein Badreddin al-Houthi.

Milisi Houthi telah beroperasi sejak 1994 hingga sekarang. Namun kelompok ini mulai bersenjata pada 2004. Houthi bersekutu dengan negara lain, yaitu Iran, Syiria, Korea Utara, dan Rusia. Kelompok ini dilaporkan juga memiliki hubungan dengan Kongres Nasional Umum Yaman dan kelompok Hizbullah.

Sepanjang sejarahnya, milisi Houthi telah terlibat dalam sejumlah pertempuran, yakni Pemberontakan Houthi di Yaman, Operasi Bumi Hangus Yaman, Operation Blow to the Head, Pertempuran Sa’dah, Pengepungan Dammaj, Pertempuran Sana’a, Kudeta Yemeni, dan Konflik di Najran, Jizan dan Asir. Milisi Houthi juga terlibat sejumlah Perang Saudara Yaman, termasuk Pertempuran Taiz sejak 2015 hingga sekarang.

2. Hizbullah

Hizbullah merupakan organisasi politik, militer dan sosial Islam Syiah yang dipimpin Hassan Nasrallah. Hizbullah mulai berdiri di awal 1980-an sebagai gerakan Syiah radikal yang bermarkas di Lembah Bekaa, Lebanon. Berdirinya gerakan ini dibantu oleh Iran ketika terjadi pendudukan Israel atas Lebanon.

Kelompok ini mengumumkan pembentukannya pada 1985 lewat sebuah surat terbuka yang mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan musuh prinsipil bagi Islam dan menyuarakan penghapusan Israel yang disebut-sebut menduduki tanah muslim. Kelompok ini kemudian dikenal dengan aksinya menanam ranjau jalan mulai 2003 saat invasi AS ke Irak terjadi.

Hizbullah dipercaya dalang di balik pengeboman kantor kedutaan dan barak angkatan laut Amerika Serikat pada 1983. Pengeboman itu menyebabkan 259 orang Amerika dan 58 orang Perancis meninggal. Selain itu, kelompok ini juga dituduh melaksanakan serangkaian plot dan pemboman terhadap Yahudi dan Israel.

3. Kata'ib Hibullah

Meski bernama sama, Kata'ib Hibullah berbeda dengan milisi Hizbullah yang berada di Lebanon. Kata'ib Hizbullah dipimpin oleh Abu Mahdi al-Mohandes dan memiliki kekuataan di Irak. Sejak 2003, Kata'ib Hizbullah terlibat dalam perang dengan Negara Islam Irak dan Suriah serta ikut dalam Perang Saudara Suriah.

Menurut Reuters, Abu Mahdi al-Mohandes disebut sebagai representatif militer Iran yang paling berkuasa di Irak. Mohandes merupakan seorang insinyur yang mengenyam pendidikan di Basra. Ia juga pernah bergabung dengan Dawa, partai politik yang dilarang oleh Saddam Hussein. Saat ini, Kata’ib Hizbullah merupakan milisi Irak yang paling tersembunyi, Departemen Pembendaharaan Amerika Serikat melabeli organisasi ini sebagai organisasi teroris.

4. Asa’ib Ahl al-Haq

Selanjutnya, Asa’ib Ahl al-Haq (AAH) atau seringkali disebut dengan Jaringan Khazali (Khazali Network). Ini merupakan organisasi militan yang dibiayai oleh Iran, didirikan pada Januari 2006 oleh Qais al-Khazali sebagai pecahan dari Tentara Mahdi. AAH sangat bergantung pada pembiayaan, pelatihan, dan bantuan logistik dari Iran dan kini berperan sebagai wakil Iran di Irak untuk mempromosikan kepentingan dan agenda Iran.

Kelompok ini diklaim bertanggung jawab atas 6.000 penyerangan terhadap militer Amerika Serikat. Satu di antaranya adalah serangan mematikan pada Maret 2007 yang menewaskan lima orang Amerika di Karbala. Selain itu, pada 2007 juga AAH bertanggung jawab atas penculikan ahli komputer Inggris bernama Peter Moore dan empat pengawal pribadinya. Moore dibebaskan setelah terjadi pertukaran tahanan, yakni seorang pemimpin senior militan dibebaskan setelah dicurigai sebagai dalang penyerangan terhadap AS pada 2007.

5. Badr Organization

The Badr Organization of Reconstruction and Development atau biasa disebut sebagai Organisasi Badr. Organisasi ini didirikan pada 1983 oleh Hadi al-Amiri sebagai sayap militer dari partai politik Syiah terbesar di irak, yakni Supreme Council for the Islamic Revolution in Iraq (SCIRI). Organisasi ini dianggap sebagai “wakil tertua Iran di Irak”.

Pada periode 1983 hingga 2003, saat rezim Saddam Hussein berkuasa, SCIRI beroperasi dalam pengasingan. Pada periode ini, SCIRI menerima dukungan langsung dari Iran, termasuk pendanaan dan pelatihan dari Iranian Revolutionary Guarding Corps (IRGC).

Setelah kejatuhan Saddam pada 2003, SCIRI kembali ke Irak. Pejabat militer Amerika Serikat meminta SCIRI untuk membubarkan Brigade Badr (nama lama dari Organisasi Badr). Kemudian, hal yang dilakukan SCIRI adalah mengganti namanya hingga jadi seperti sekarang dan Organisasi Badr tetap menjadi organisasi militan.

KHUMAR MAHENDRA | HENDRIK KHOIRUL MUHID | MARIA RITA HASUGIAN

Pilihan Editor: Hizbullah Serang Israel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus