TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) mendorong Pemerintah Mauritius agar terus menyelidiki kasus hilangnya tujuh anak buah kapal (ABK WNI) di Port Louis pada tahun lalu. Usah terbaru, Kementerian Luar Negeri melalui perwakilan di Antananarivo sudah melayangkan surat pada Kementerian Luar Negeri Mauritius pada 25 Januari 2022.
"Intinya meminta, mendorong proses penyelidikan, juga mendorong proses penegakan hukum jika ditemukan tindakan krimanal dalam kasus ini," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI
Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha, Kamis 10 Februari 2022.
Kasus hilangnya tujuh ABK WNI tersebut diketahui dari sebuah pernyataan resmi dari kepolisian Mauritius pada September 2021. Sejak saat itu berbagai langkah dilakukan Kementerian Luar Negeri dan KBRI Antananarivo.
Identitas lengkap ke-7 ABK WNI itu tidak dipublikasi.
Menurut Judha, komunikasi intensif dengan otoritas Mauritius, serta tujuh nota diplomatik telah dilayangkan ke Kementerian Luar Negeri Mauritius. Langkah tersebut diharapkan bisa mendorong proses penyelidikan dan kejelasan nasib tujuh ABK WNI yang hilang tersebut.
“Aparat Mauritius telah melakukan penyelidikan terhadap semua kru kapal yang ada dan terdapat indikasi tindakan kriminal,” ujar Judha.
Tujuh ABK yang hilang tersebut merupakan kru kapal ikan berbendera Taiwan. Enam di antaranya adalah kru kapal bernama Wei Fa, sementara satu ABK bekerja di Kapal De Hai.
Berdasarkan keterangan saksi mata, Kapal Wei Fa dan Kapal De Hai meninggalkan dermaga Mauritius pada 26 Februari 2021, sebelum dinyatakan hilang di laut. Pada 2 Maret 2021, aparat keamanan Mauritius dapat menarik kembali Kapal Wei Fa ke Ibu Kota Port Louis, tetapi tujuh ABK WNI tidak ditemukan.
Kementerian Luar Negeri RI sudah melakukan komunikasi dengan Taipei karena kapal tersebut berbendera Taiwan, untuk memastikan pemenuhan hak-hak ketujuh ABK WNI yang hilang tersebut. Informasi terakhir, sebagian
ABK WNI itu sudah mendapat asuransi yang telah diberikan kepada keluarga mereka.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini