Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta- Kelompok musik Empire Wild dari Amerika Serikat mengunjungi Pasar Beringharjo Yogyakarta dan bersiap tampil dalam konser orkestra bersama orkes Program Studi Penyajian Musik Institut Seni Indonesia sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan bilateral negara Paman Sam dan Indonesia. Mitch Lyon dan Ken Kubota, duo pemain selo Empire Wild bertolak dari Kota New York ke Jakarta dan Yogyakarta untuk tampil bersama musikus Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Jakarta, mereka tampil satu panggung bersama pianis Joey Alexander di acara Gala Konser 75th US-Indonesia. Dalam konser yang digelar di Aula Simfonia Jakarta pada Sabtu malam, 7 Desember 2024, mereka membawakan lagu keroncong legendaris berjudul Bengawan Solo karya mendiang Gesang Martohartono, yang diaransemen ulang dengan sentuhan jazz.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan di Yogyakarta, mereka tampil dalam latihan terbuka bersama Yogyakarta Royal Orchestra dalam balutan pakaian adat Jawa bermotif batik, membawakan lagu patriotik Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki pada Senin, 9 Desember 2024 di Pagelaran Keraton. Mereka tampil bersama dosen dan mahasiswa Program Studi Penyajian Musik Institut Seni Indonesia.
"Kami latihan dan memberikan workshop,” kata Ken Kubota, pemain selo Empire Wild seusai tampil bersama Yogyakarta Royal Orchestra.
Di sela-sela kolaborasi dengan musisi Indonesia, Mitch Lyon dan Ken Kubota bersama Pejabat Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat, Emily Magaziner menyempatkan blusukan ke Beringharjo, pasar tradisional terbesar di pusat Kota Yogyakarta. Ketiganya menikmati wedang ronde, minuman khas Yogyakarta dan bakmi Jawa, makanan khas Kota Gudeg. Blusukan ke Pasar Beringharjo merupakan pengalaman pertama Mitch dan Ken. Menurut mereka, pengalaman itu membawa perspektif baru dalam mengeksplorasi beragam tradisi dan budaya Indonesia. Keduanya ingin mengenal lebih banyak tradisi Indonesia.
Di Yogyakarta, mereka juga menyambangi Sekolah Menengah Musik atau Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kasihan, Bantul. Rabu pekan ini, Jebolan The Juilliard School, sekolah seni pertunjukan paling bergengsi Amerika Serikat akan kembali ke New York setelah menjalani kunjungan singkat di dua kota besar di Indonesia.
Empire Wild merupakan grup lintas genre yang didirikan oleh Mitchell Lyon dan Ken Kubota, dua pemain alat musik selo lulusan sekolah Juilliard yang berdedikasi untuk menjelajahi batas-batas musik dan mengembangkan instrumen hingga batas maksimal. Grup ini memadukan musik pop, folk, jazz dalam penulisan lagu dan komposisi mereka yang inovatif.
Kelompok ini meraih penghargaan Ambassador dalam Kompetisi Victor Elmaleh Concert Artists Guild 2020.
Empire Wild telah memikat penonton dengan karya seni mereka yang unik. Album perdana mereka, Paper Seasons, menampilkan lagu-lagu orisinal yang menonjolkan suara dan instrumentasi khas, sedangkan pertunjukan langsung mereka menampilkan campuran musik orisinal dan sentuhan baru pada karya klasik. Mereka kerap tampil pada tempat bergengsi seperti South Miami-Dade Cultural Arts Center, Harriman-Jewell di Kansas City, dan Kaufman Music Center di Lincoln Center.
Sejak pertama kali bertemu sebagai mahasiswa di Juilliard School, Mitch dan Ken punya keinginan yang sama untuk menjelajahi lebih jauh cakrawala musik. Kedua musisi juga berkomitmen terlibat dalam pengajaran di komunitas dan memprioritaskan musik kreatif untuk siswa dari semua latar belakang.
Empire Wild berkembang melalui kolaborasi dengan seniman-seniman yang unik, memperkaya pertunjukan, dan menawarkan pengalaman segar dan dinamis kepada penonton. Mereka menciptakan Empire Wild yang merayakan musik berbagai genre dan menyediakan platform untuk mengekspresikan bermacam pengalaman dan emosi manusia. Empire Wild berkunjung ke Indonesia untuk mengisi program perayaan 75 tahun hubungan Amerika Serikat-Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini