Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat Gigih Melawan Perbudakan

Salah satu usaha yang paling diingat dari Abraham Lincoln adalah untuk menghapus segala bentuk diskriminasi, ketidakadilan, dan penindasan.

19 Desember 2021 | 10.30 WIB

Patung mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln di muesuem Lincoln di Washington, 27 Maret 2015. Patung seberat 170 ton dan tinggi 19 kaki yang dibuat dari 28 blok Georgia marmer oleh Daniel Chester tersebut untuk mengenang Abraham Lincoln yang telah menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat. REUTERS
Perbesar
Patung mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln di muesuem Lincoln di Washington, 27 Maret 2015. Patung seberat 170 ton dan tinggi 19 kaki yang dibuat dari 28 blok Georgia marmer oleh Daniel Chester tersebut untuk mengenang Abraham Lincoln yang telah menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Washington DC -Kemarin, tanggal 18 Desember 156 tahun silam, tepatnya 1865, momentum perbudakan dihapuskan
di Amerika Serikat dan figur sentralnya Abraham Lincoln.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat ke-16. Ia terpilih menjadi Presiden Negeri Paman Sam sebanyak 2 periode. Ia menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga peristiwa naas pembunuhannya pada 15 April 1865.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sikap gemar membaca sejak kecil membuat Lincoln memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. Keluasan wawasan dan pengetahuan ini kemudian menjelma dalam dirinya sebagai seorang negarawan dan cendekiawan.

Tidak heran, selama menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, Lincoln banyak mencurahkan waktu untuk membangun negara dan mensejahterakan rakyatnya.

Selanjutnya : Salah usaha yang paling diingat dari Abraham Lincoln...


Salah satu usaha yang paling diingat dari Lincoln adalah untuk menghapus segala bentuk diskriminasi, ketidakadilan, dan penindasan.

Neni Suhaeni dalam bukunya berjudul “Abraham Lincoln; Negarawan yang Melawan Perbudakan” menulis, sebagai seorang pemimpin, Lincoln seolah tanpa mengenal lelah melawan sistem perbudakan yang dilestarikan oleh para elit politik dan ekonomi berkulit putih.

Pada masa jabatannya, kaum negro berkulit hitam di Amerika Serikat tidak dianggap sebagai manusia secara utuh.

Foto Presiden AS ke-16, Abraham Lincoln saat baru dilantik pada 1861 (kiri), dan setelah menjabat di 1865. Foto ini diambil sesaat sebelum ia tewas karena luka tembak pada 15 April 1865. Boredpanda.com

Mereka bahkan dianggap sangat sah untuk diperbudak dan diperlakukan seenaknya oleh kaum kulit putih. Hal ini membuat Lincoln sebagai seorang pemimpin merasa prihatin dan ingin melawan penindasan tersebut.

Namun, upaya melawan perbudakan di Amerika Serikat tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Meskipun Lincoln seorang Presiden yang memiliki kewenangan lebih, tetapi bentuk Negara Amerika Serikat yang berupa federasi membuat banyak pejabat tidak sepakat dengan ide pembebasan yang dibawa oleh Lincoln.

Sejumlah warga Amerika melakukan reenactors, atau reka ulang sejarah pemakaman Presiden kulit hitam pertama Amerika, Abraham Lincoln. Kegiatan ini sekaligus menandai peringatan 150 tahun, meninggalnya Presiden pejuang hak kulit hitam di Amerika. Springfield, Illinois, 3 Mei 2015. Justin L. Fowler/AP

Lincoln bahkan mendapat perlawanan keras dari para kelompok pro-perbudakan yang fanatik.

Jiwa Lincoln menjadi terancam. Hingga pada tanggal 14 April 1865, seorang pemuda bernama John William Booth menembakkan pistol yang melubangi kepala Lincoln. Keesokan harinya, Sabtu pagi, 15 April 1865, Abraham Lincoln menghembuskan nafas terakhirnya.

NAUFAL RIDHWAN ALY
Baca juga : Potongan Rambut Abraham Lincoln Terjual Rp 1,2 Miliar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus