Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Survei Populi Center merilis hasil final quick count Pilpres 2024 dengan data masuk sebesar 95,92 persen. Dari data tersebut, Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 59,20 persen. Data ini menunjukkan setelah menjadi rival, Prabowo bersama anak Jokowi, Gibran berhasil meraup suara terbanyak Pilpres 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun sempat bersaing, tetapi Prabowo-Jokowi telah tergabung dalam kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Setelah kalah dua kali dalam Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo memutuskan untuk bergabung dalam kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) bersama Jokowi selaku Presiden Indonesia. Bahkan, Prabowo mengangkat hormat kepada Jokowi ketika menerima SK sebagai Menhan pada 23 Oktober 2019. Jokowi pun tampak tersenyum lebar ketika Prabowo mengangkat hormat.
“Sebagai Menteri Pertahanan, Bapak Prabowo Subianto. Dia lebih tahu tugasnya daripada saya,” ujar Jokowi ketika memperkenalkan Prabowo sebagai menterinya, pada 23 Oktober 2019.
Pelantikan Prabowo sebagai Menhan pun dilakukan sesuai Keputusan Presiden Nomor 113/P/Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Periode 2019-2024.
Saat pelantikan pada hari yang sama dengan pengenalan Prabowo sebagai Menhan, Jokowi mengambil sumpah dengan jajaran pejabat di Kabinet Indonesia Maju.
“Bahwa saya akan setia pada UUD 1945 serta akan menjalankan segala perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi bakti saya kepada bangsa. Bahwa saya akan menjunjung tinggi dengan etika jabatan dengan bekerja sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” jelas Jokowi yang diikuti oleh Prabowo dan para menteri lainnya di Istana Negara.
Beberapa tahun kemudian, Prabowo buka suara terkait alasan Menhan dalam kabinet Jokowi. Ia pun mengibaratkannya dengan pertandingan sepak bola.
“Gua main sepak bola, tim gue kalah apa kita gebuk-gebukan? Ya itu (berkelahi) menurut saya IQ yang sangat rendah,” katanya di Youtube Deddy Corbuzier, pada 13 Juni 2021.
Menurut Prabowo, dirinya dan Jokowi memiliki tujuan sama, yaitu mengabdi pada Indonesia. Jika memiliki tujuan yang sama, maka lebih baik dilakukan dengan kerja sama. Ia juga banyak terinspirasi dari sejarah perseteruan dua panglima perang Jepang, Tokugawa Ieyasu dan Toyotomi Hideyoshi. Kedua panglima perang itu sama-sama memiliki prajurit kuat, tetapi memilih berdamai untuk kepentingan lebih besar, yaitu Jepang.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menekankan alasan ingin diangkat menjadi Menhan dalam kabinet Jokowi.
“Walaupun saya pernah dikalahkan oleh Pak Jokowi, tetapi yang penting rakyat Indonesia menang saudara-saudara sekalian,” kata Prabowo, pada 30 Juli 2023.
Prabowo menyetujui ajakan Jokowi tersebut lantaran mengikuti insting politik demi masa depan rakyat. Bahkan, ia mengambil jabatan Menhan tersebut tanpa berpikir panjang setelah ditawarkan oleh Jokowi.
Kisah Prabowo-Jokowi ini mirip kisah perdamaian Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16, dengan rivalnya, William Henry Seward usai pemilihan presiden 1860. Jika Lincoln memberi Seward jabatan sebagai Menteri Luar Negeri, Jokowi memberi posisi Menhan kepada Prabowo.
RACHEL FARAHDIBA R | DEWI NURITA | M. ROSSENO AJI | AHMAD FAIZ IBNU SINA | M. JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Kompetitor Jadi Kolaborator, Kilas Balik Persaingan Prabowo-Jokowi Saat Pilpres 2014 dan Pilpres 2019
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini