Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kehadiran Ivanka Trump, putri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dalam KTT G20 di Osaka, Jepang dan kunjungan kenegaraan Trump ke Korea Selatan serta Zona Demiliterisasi, telah menjadi pergunjingan politikus. Pasalnya Ivanka berstatus anak presiden, bukan ibu negara atau diplomat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari edition.cnn.com, Senin, 1 Juli 2019, Melania Trump, istri Presiden Trump, telah mendampingi suaminya dalam perjalanan kenegaraan ke Eropa dan Tokyo. Namun dalam pertemuan G20 dan Korea Selatan, Melania memutuskan untuk tidak melakukannya. Juru bicara Melania dan Kelapa Pers Gedung Putih, Stephanie Grisham menolak memberikan alasan abssennya Melania tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai gantinya, Ivanka maju ke muka. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, dimana Ivanka tampil sebagai delegasi Amerika Serikat dan seorang anggota keluarga presiden. Dalam sejarah Amerik Serikat, belum pernah ada anak seorang presiden memiliki kedekatan, pengaruh dan keahlian seperti ini.
Baca juga:Menguak Rahasia Kecantikan Ivanka Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersama putrinya Ivanka Trump melakukan pertemuan dengan CEO Apple, Tim Cook, Rabu malam, 6 Maret 2019. Sumber: dailymail.co.uk
Ivanka ikut hadir dalam sejumlah pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Dalam pertemuan itu, dia juga sempat naik panggung untuk memberikan pidato soal pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi yang dihadiri oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Ratu Maxima dari Belanda.
Dikutip dari ndtv.com, Senin, 1 Juli 2019, Ivanka telah memasuki area abu-abu. Dia telah berperan sebagai anggota keluarga, pegawai, utusan dan penasehat yang pada praktiknya sering tumpang tindih dengan diplomat karir yang bertanggung jawab dibidang itu.
Dalam KTT G20, ketidak tahuan Ivanka pada sejumlah elemen diplomasi terpampang. Contohnya, saat dia mengucapkan India sebagai sekutu kritis, padahal para diplomat Amerika Serikat selama ini sangat menghindari penggunaan istilah sekutu.
Christopher Hill, mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan mencibir tindakan Ivanka tersebut. Dia menilai Amerika Serikat sekarang ini tampaknya memiliki konstitusional monarki.
Menanggapi hal ini kubu East Wing dari pemerintahan Trump menegaskan Ivanka bukan ibu negara. Sedangkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo meyakinkan Presiden Trump selalu memintanya turun tangan menyelesaikan permasalahan yang muncul.