Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jimmy Carter, Eks Presiden AS Meninggal di Usia 100 Tahun

Eks Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter wafat di usia genap 100 tahun. Ia hanya menjabat selama satu periode, namun populer di mata rakyat AS.

30 Desember 2024 | 08.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jimmy Carter, 95 tahun, dirawat di rumah sakit setelah terjatuh di rumahnya. Sumber: Reuters/asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter, meninggal di usia 100 tahun. Peraih Nobel Perdamaian ini tutup usia pada Minggu, 29 Desember 2024 di rumahnya di Plains, Georgia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ayah saya adalah pahlawan, tidak hanya bagi saya, tetapi juga bagi semua orang yang percaya pada perdamaian, hak asasi manusia, dan cinta tanpa pamrih,” kata Chip Carter, putranya seperti dilansir dari Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saudara-saudara laki-laki, saudara perempuan, dan saya berbagi dengannya di seluruh dunia melalui keyakinan bersama ini. Dunia adalah keluarga kita karena cara ia menyatukan orang-orang, dan kami berterima kasih atas penghormatan Anda terhadap kenangannya dengan terus menjalankan keyakinan bersama ini,” ujar Chip Carter.

Jimmy Carter yang merupakan seorang Demokrat, menjabat sebagai presiden dari Januari 1977 hingga Januari 1981. Ia mengalahkan petahana dari Partai Republik Gerald Ford dalam pemilihan umum AS tahun 1976. 

Carter disingkirkan dari jabatannya empat tahun kemudian dalam kemenangan telak. Masyarakat AS memilih mendukung penantang dari Partai Republik Ronald Reagan, mantan aktor dan gubernur California.

Sebagai presiden yang hanya menjabat selama satu periode, Jimmy Carter berhasil mewujudkan Perjanjian Camp David tahun 1978 antara Israel dan Mesir. Perjanjian ini membawa stabilitas di Timur Tengah. Namun, masa jabatannya dirundung resesi ekonomi, ketidakpopuleran yang terus-menerus, dan rasa malu akibat krisis penyanderaan Iran yang menghabiskan 444 hari terakhir masa jabatannya.

Beberapa tahun terakhir sebelum wafat, Jimmy Carter bermasalah dalam kesehatannya termasuk melanoma yang menyebar ke hati dan otaknya. Ia memutuskan untuk menerima perawatan rumah sakit pada Februari 2023 alih-alih menjalani intervensi medis tambahan. Istrinya, Rosalynn Carter, meninggal pada tanggal 19 November 2023, pada usia 96 tahun. Ia tampak lemah saat menghadiri upacara peringatan dan pemakaman istrinya di kursi roda.

Ia dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian pada 2002 sebagai pengakuan atas usahanya yang tak kenal lelah untuk menemukan solusi damai bagi konflik internasional. Ia juga dinilai berhasil memajukan demokrasi dan hak asasi manusia, dan untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial.

Publik Amerika awalnya mendukung Carter. Namun dukungan terhadapnya memudar pada April 1980 ketika serangan pasukan komando gagal menyelamatkan para sandera. Delapan tentara AS tewas dalam kecelakaan pesawat di gurun Iran.

Reputasi Jimmy Carter kian jeblok ketika Iran menahan 52 sandera hingga beberapa menit setelah Reagan diambil sumpah jabatannya pada 20 Januari 1981, untuk menggantikannya. Iran lalu melepaskan para sandera.

Dari pernikahannya dengan Rosalynn pada 1946, Jimmy Carter memiliki tiga putra dan seorang putri. Carter menulis lebih dari dua lusin buku, mulai dari memoar presiden hingga buku anak-anak dan puisi, serta karya-karya tentang iman dan diplomasi agama. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus