Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ada Kesenjangan Gaji, Guru Sekolah Negeri di Cina Unjuk Rasa

Ratusan guru di Jianyang, Cina berunjuk rasa menuntut kesetaraan gaji dengan PNS lain di kota itu.

23 Mei 2019 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lebih dari 200 guru di sekolah negeri di Cina melakukan unjuk rasa di depan sebuah kantor pemerintahan di selatan Cina. Sumber: Handout/asiaone.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 200 guru di sekolah negeri di Cina melakukan unjuk rasa di depan sebuah kantor pemerintahan di selatan Cina, Selasa, 21 Mei 2019. Para pahlawan tanpa tanda jasa itu, menuntut kenaikan gaji.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari asiaone.com, Kamis, 23 Mei 2019, para guru yang berunjuk rasa itu merupakan guru SD dan SMP di sejumlah sekolah di Jianyang, Provinsi Sichuan, Cina. Dalam aksinya, mereka menyerahkan sepucuk surat yang bertuliskan kalau mereka dibayar lebih murah di banding para PNS di kawasan Jianyang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jianyang memiliki 10 ribu guru yang mengalami perlakuan tidak adil selama bertahun-tahun dan saat ini sangat marah. Kami memperjuangkan hak-hak hukum kami dan kami ingin gaji kami sama dengan para PNS lainnya," demikian bunyi surat tersebut.

Dalam surat itu disebutkan pula kesenjangan pendapatan para guru sekolah negeri dengan PNS lain di kota Jianyang semakin besar, termasuk dalam hal bonus dan tunjangan lainnya. Salah seorang guru SMP yang ikut berunjuk rasa mengatakan unjuk rasa yang mereka lakukan dipicu oleh fakta kalau pada tahun ini para PNS di Jianyang akan menerima uang bonus 39.800 yuan atau Rp 83 juta, sedang para guru hanya menerima bonus 14.500 yuan.

"Dari bonus ini saja, ada kesenjangan yang sangat mencolok. Sebelumnya pada 2015, PNS lain menerima uang bonus 10.500 yuan (Rp 21 juta) sedangkan kami hanya 7000 yuan," kata guru tersebut.

Seorang guru yang ikut menanda tangani surat protes, tetapi tidak ikut berunjuk rasa mengatakan para PNS di kota itu juga telah menerima gaji tambahan, tetapi tidak halnya dengan para guru. Selama 12 tahun mengajar, guru yang tak mau dipublikasi namanya mengatakan dia hanya dibayar 3.400 yuan per bulan atau sekitar Rp 7 juta.

Ketidakadilan lain yang diterima para guru itu adalah PNS lain boleh mengajukan kredit kendaraan bermotor mulai dari 650 yuan sampai 1.590 yuan, tetapi tidak halnya dengan para guru.

Para guru yang marah itu menekankan negara harus menghormati guru dan menjadikan pendidikan sebagai sebuah prioritas. Sayangnya, pemerintah dareah Jianyang tidak memiliki semangat itu. Gaji para guru sekolah negeri di Jianyang terendah, begitu pula status sosial mereka.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus