Afghanistan

JALALABAD gelap, mulai Senin pe~kan ini. Tampaknya, kegelapan itu juga berarti perundingan yang dirintis oleh M~enlu Abdul Wakil menemui jalan buntu. Rabu pekan lalu, Wakil masih optimistis perundingan antara rezim Kabul dan kelompok Mujahidin bisa segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Pertemuan itu terutama akan membahas pemukiman kembali para pengungsi Afghanistan. "Terwujudnya perdamaian di Afghanistan tetap dibutuhkan dan sangat mendesak," kata Presiden Najibullah. Menurut presiden dukungan Moskow itu, perang saudara yang sudah menginjak tahun ke-12 kini membuat capek kedua belah pihak. Selama itu diduga satu juta orang tewas. Tapi para diplomat menyangsikan usaha Wakil akan berhasil. Pertama, sampai kini Mujahidin masih belum bersatu. Jadi, dengan Mujahidin pihak mana Wakil akan berunding? Sulitnya lagi, menlu kepercayaan Najibullah itu tak bersedia mengatakan kapan dan di mana perundingan bakal diselenggarakan. Jika direncanakan di Jalalabad, sudah bisa ditebak, kemungkinan besar gagal. Mereka toh tak akan bertemu dalam temaram ruang perundingan. Sementara itu, muncul berita bahwa Prancis akan membuka kembali kedutaannya di Kabul. Semua negeri Barat menutup kedutaannya begitu Soviet masuk Afghanistan, 1979.