Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Agar Toilet Tak Jadi Gudang

Pengawas toilet dipersenjatai telepon seluler dan tablet. India menargetkan bebas dari kebiasaan buang hajat di ruang terbuka pada 2019.

26 Januari 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pavuammal begitu gembira karena sesuatu yang tak pernah ia bayangkan bisa dia nikmati kini berdiri tegak di desanya: toilet. Perempuan Desa Manjakkudi, Tamil Nadu, ini tak lagi harus berjalan kaki hampir satu kilometer hanya untuk buang hajat. Ia pun tak lagi harus menekan malu. "Kalau tak mengalami sendiri, seseorang tak akan tahu bagaimana rasanya seorang perempuan harus buang hajat di ruang terbuka," kata perempuan 75 tahun ini, seperti dilansir Rediff tiga pekan lalu.

Belum lama, warga desa di negara bagian India paling selatan ini menerima bantuan pembangunan kamar mandi dan toilet dari Sheela Balaji, anggota grup TVS dan pengurus yayasan Swami Dayananda Educational Trust yang berasal dari Manjakkudi. Tapi, karena jumlahnya terbatas, kamar mandi dan toilet umum ini lebih banyak digunakan perempuan dan anak-anak desa yang berpenduduk sekitar 1.500 orang dan sebagian besar miskin itu. "Banyak dari mereka tak punya tempat di rumah untuk sebuah toilet," kata Sheela Balaji.

Balaji hanya salah satu orang yang tergerak membangun toilet bagi masyarakat. Banyak orang India kini turun tangan menyumbang pembangunan toilet untuk warga, baik di dalam rumah maupun toilet publik. Di antaranya bintang Bollywood, Arjun Kapoor dan Sonakshi Sinha, yang masing-masing menyumbang 10 toilet.

Kampanye India Bersih (Swachh Bharat Abhiyan) yang diluncurkan Perdana Menteri Narendra Modi pada awal Oktober tahun lalu menjadi penggerak aksi itu. Pemimpin India yang baru terpilih beberapa bulan ini langsung menggebrak dengan kebijakan membersihkan India, termasuk membereskan sanitasi, dengan salah satu langkahnya adalah membangun toilet untuk warga. Lebih dari separuh penduduk India yang berjumlah 1,2 miliar tidak memiliki toilet.

Modi pun menjanjikan pembangunan 110 juta toilet di seluruh negeri. Targetnya, India bebas dari kegiatan buang hajat di ruang terbuka pada 2019, tepat pada hari peringatan ulang tahun Mahatma Gandhi yang ke-150. Pada masa hidupnya, Gandhi menyerukan agar orang-orang India membangun negeri yang bersih dan modern, dengan filosofi ekonomi "sarvodaya", yang menekankan pengembangan usaha kecil, pertanian lokal modern, dan pemberdayaan pemerintahan lokal.

Modi tak main-main. Anggaran yang disiapkan US$ 32 miliar, termasuk US$ 3 miliar untuk pendidikan atau sosialisasi kebersihan ke masyarakat.

Masalahnya, tak semua penerima bantuan toilet seantusias Pavuammal. Banyak warga yang sebenarnya sudah dibangunkan toilet di rumahnya tapi tak memanfaatkannya. Ada keyakinan buang hajat harus jauh dari rumah, dari air minum dan air mandi. Akibatnya, seperti dilaporkan BBC, banyak toilet baru malah digunakan warga sebagai ruang penyimpanan barang.

Maka berbagai upaya dilakukan pemerintah Modi untuk mengejar target 2019. Untuk pembangunannya, pemerintah meminta keterlibatan perusahaan-perusahaan besar. Selain itu, masyarakat yang mampu diseru agar membantu. Politikus dan selebritas kondang dikerahkan untuk berkampanye, di antaranya Priyanka Chopra, Salman Khan, juga Amitabh Bhachchan. "Kalau wajah dan suara saya bisa membuat orang-orang mengikuti #Swachh India campaign, saya dengan senang hati menjadi bagiannya," kata Amitabh Bhachchan di situs swachhindia.ndtv.com.

Kebijakan terbaru, demi memastikan toilet yang sudah dibangun digunakan, bulan ini pemerintah mulai memantau penggunaan toilet yang laporannya secara online bisa langsung dicek (real time monitoring). Para petugas pengawas sanitasi yang datang dari rumah ke rumah dibekali telepon seluler atau tablet. "Sebelumnya, pemantauan hanya dilakukan sebatas konstruksi toilet. Tapi sekarang juga untuk memastikan penggunaan toilet," demikian disebutkan dalam pernyataan pemerintah beberapa pekan lalu.

Purwani Diyah Prabandari (Reuters, BBC, Bloomberg, Rediff)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus