Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan menyediakan bantuan militer ke Libanon senilai US$ 120 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun. Hal itu dikatakan Duta Besar Amerika Serikat di Beirut, Elizabeth Richard, kepada wartawan, Rabu, 13 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbicara setelah pertemuan antara Komandan Pusat Amerika Serikat Joseph Votel dan Perdana Menteri Libanon Saad Hariri, Richard mengatakan Kementerian Pertahanan Amerika telah menyetujui tiga program baru untuk mendukung Angkatan Bersenjata Libanon senilai Rp 1,6 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duta besar Amerika untuk Libanon, David Hale (jas coklat) dan Brigadir Jendral Libanon, Manuel Kerejian. Saat menginspeksi peralatan militer yang baru tiba, tentara Libanon menerima senjata dan amunisi dari Amerika, 8 Februari 2015. Bilal Jawich/Getty Images
Paket bantuan yang akan disiapkan Amerika Serikat, di antaranya menyediakan enam helikopter serbu MD 530G, enam Scan Eagle drone, dan alat komunikasi serta alat penglihatan malam.
Richard menambahkan, Amerika Serikat komit mendukung rakyat Libanon berikut institusinya, termasuk Angkatan Bersenjata Libanon.Sebuah meriam M198 155mm howitzer, diturunkan dari atas kapal menggunakan crane. Tentara Libanon menerima bantuan peralatan militer, senilai 25 juta dollar Amerika, 8 Februari 2015. Bilal Jawich/Getty Images
"Bantuan perlengkapan militer ini dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan melindungi wilayah perbatasan negara, melawan terorisme, dan mempertahankan negara berikut rakyatnya," kata Richard seperti dilaporkan Middle East Monitor.
Amerika Serikat telah menyediakan bantuan untuk Libanon senilai lebih dari US$ 1,5 miliar setara dengan Rp 20,3 triliun sejak 2006, termasuk bantuan persenjataan, peralatan militer, dan program pelatihan.