Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Donald Trump Jr, anak Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump diolok-olok di media sosial setelah mengomentari penggerebekan rumah ayahnya di Mar-a-Lago yang dilakukan olehBiro Investigasi Federal (FBI). Trump Jr mengklaim kejadian itu "merusak negara."
“(Joe) Biden di luar kendali DOJ [Kementerian Kehakiman] merobek negara ini dengan bagaimana mereka secara terbuka menargetkan musuh politik mereka. Inilah yang Anda lihat terjadi di Republik Pisang Dunia ke-3!!!," Cuit Trump Jr dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Eric Trump, anak Trump, menyebut penggeledahan FBI itu bagian dari penyelidikan atas dugaan penghilangan dokumen negara dengan membawanya ke luar Gedung Putih dan memindahkannya ke resor Trump tersebut.
Pernyataan Donald Trump Jr diolok-olok dengan meme dan guyonan di media sosial oleh netizen, khususnya setelah Trump menyalahkan Presiden Biden dalam penggeledahan itu. Natizen banyak menyinggung keterlibatannya yang hendak membatalkan hasil pemilu 2020.
Beberapa pengguna media sosial juga menyoroti keluarga Trump yang ikut menyalahkan pemerintah Presiden Biden. Padahal, pejabat di FBI yang bertugas saat ini ditunjuk oleh Trump saat dia berkuasa.
Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini juga mengkonfirmasi kepada Reuters penggerebekan itu kemungkinan terkait penghapusan catatan rahasia Trump dari Gedung Putih. Saat terjadi penggerebekan, Trump sedang berada di New York. Fox News Digital mempublikasikan foto Trump saat meninggalkan gedung.
Setiap penggeledahan di kediaman pribadi harus mendapat persetujuan hakim, setelah badan penegak hukum yang menyelidiki kasus ini, menunjukkan kemungkinan penyebab kenapa penggeledahan itu harus dilakukan.
Sebelumnya pada Februari 2022, staf arsip David Ferriero mengatakan kepada anggota DPR Amerika kalau Administrasi Arsip dan Catatan Nasional telah berkomunikasi dengan Trump sepanjang 2021 tentang pengembalian 15 kotak catatan. Dia akhirnya mengembalikannya pada Januari 2022.
Pada saat itu, Arsip Nasional masih melakukan inventarisasi, dan mencatat ada beberapa kotak berisi barang-barang yang ditandai sebagai informasi keamanan nasional rahasia (tidak ada di tempatnya). Trump sudah mengkonfirmasi bahwa dia telah setuju untuk mengembalikan catatan tertentu ke Arsip. Akan tetapi, dia menyebut itu sebagai proses yang lumrah dan arsip itu tidak akan membuktikan apapun.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini