Ancaman Perang di Perbatasan

INDIA dan Pakistan bersiap perang. Hubungan mereka meruncing setelah tentara Pakistan menembak mati dua orang dan melukai lima tentara India di perbatasan Jammu Kashmir, pekan lalu. Ribuan tentara kedua negara bertetangga ini dikerahkan ke perbatasan dan berhadap-hadapan. "Jika para prajurit sudah berhadap-hadapan dan diliputi rasa benci satu sama lain, tak ada yang bisa terjadi selain perang," kata Brigadir Komandan Muhammad Yakub dari Angkatan Darat Pakistan. Hubungan memburuk setelah India menuding Pakistan berada di balik teror kelompok Lashkar-e-Tayyaba dan Jaish-e-Mohammad. Mereka melakukan aksi serangan bunuh diri ke kompleks Parlemen India, 13 Desember silam, dan menewaskan 14 orang. India yakin badan intelijen Pakistan berperan membantu dua kelompok radikal yang berbasis di negara tetangganya tersebut. Pemerintah Pakistan menolak tuduhan itu. Mereka menganggap aksi teroris itu akibat tekanan keras India atas muslim Kashmir yang ingin merdeka. Segera setelah serangan ke kompleks parlemen terjadi, India menarik duta besarnya di Islamabad. Komite Kabinet India untuk Masalah Pertahanan bakal mencabut izin terbang maskapai penerbangan Pakistan International Airlines ke wilayah udara India. Mereka juga merancang pembatalan status Pakistan sebagai negara mitra dagang utama. Buntutnya sampai ke masjid kesohor Taj Mahal. India berencana mengamuflase masjid ajaib itu dengan selimut kain hitam. Arif A. Kuswardono (Reuters, AP, AFP)