Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Arab Saudi Jadi Tuan Rumah Fashion Show Baju Renang, Pertama dalam Sejarah!

Arab Saudi menjadi tuan rumah pertunjukan baju renang yang menampilkan lekuk tubuh kaum wanita.

23 Mei 2024 | 11.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi menjadi tuan rumah peragaan busana atau fashion show baju renang pertama dalam sejarah pada pekan lalu. Hal ini menandai perubahan budaya di negara yang awalnya mengharuskan perempuan mengenakan jubah abaya untuk menutupi tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagian besar model memamerkan pakaian renang yang memperlihatkan bahu mereka, beberapa memperlihatkan sebagian bagian perut. Ada pula model yang menampilkan pakaian renang dengan garis leher yang menjuntai dengan siluet yang memeluk tubuh. Model busana ini tak mungkin dipamerkan di depan umum beberapa tahun yang lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Acara digelar di tepi kolam renang yang berlangsung pada hari kedua pengukuhan Red Sea Fashion Week di St. Regis Red Sea Resort. Acara ini menampilkan koleksi desainer Maroko Yasmina Qanzal. Baju-baju yag dipamerkan adalah pakaian renang sederhana mulai dari pakaian one-piece dengan potongan V dalam dan motif off-shoulder hingga atasan bandeau dan berbagai sarung.

“Memang benar negara ini sangat konservatif namun kami mencoba menampilkan pakaian renang elegan yang mewakili dunia Arab,” kata Qanzal. “Saat kami datang ke sini, kami memahami bahwa peragaan busana baju renang di Arab Saudi adalah momen bersejarah, karena ini pertama kalinya diadakan.”

Pekan mode ini merupakan bagian dari Red Sea Global, salah satu mega proyek yang menjadi inti program reformasi sosial dan ekonomi Visi 2030 Arab Saudi, yang diawasi oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Industri fashion di Arab Saudi berkembang pesat. Pada tahun 2022, industri ini menyumbang US$ 12,5 miliar, atau 1,4 persen dari produk domestik bruto nasional. Industri ini mempekerjakan 230.000 orang, menurut laporan terbaru dari Saudi Fashion Commission. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan tujuan Visi 2030 yang lebih luas, yaitu menjadikan Arab Saudi sebagai pusat mode dan budaya global.

Semua reformasi ini, jika digabungkan, adalah bagian dari proyek jangka panjang Pangeran MBS untuk mengurangi ketergantungan kerajaan terhadap minyak dengan mendiversifikasi perekonomiannya dan mempromosikan sektor-sektor mulai dari teknologi hingga pariwisata, olahraga, hiburan, dan mode.

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus