Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump membebaskan tarif impor untuk telepon pintar dan komputer dari Cina. Kebijakan ini merupakan tanda pertama kemungkinan melunaknya perang dagang AS terhadap Beijing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Al Jazeera, ponsel pintar, laptop, dan sejumlah komponen teknologi lainnya akan dibebaskan dari tarif timbal balik atau tarif resiprokal pemerintahan Donald Trump. AS telah menerapkan total tarif impor 145 persen atas produk dari Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bea Cukai AS pada Jumat mencantumkan 20 kategori produk, termasuk kode 8471 yang sangat luas untuk semua komputer, laptop, disk drive, dan pemrosesan data otomatis. Kode tersebut juga mencakup perangkat semikonduktor, peralatan, chip memori, dan layar panel datar.
Pengecualian tarif impor tersebut memberikan keringanan bagi perusahaan teknologi besar AS, termasuk Apple dan banyak importir lain, yang mengandalkan manufaktur Cina. Gedung Putih belum mengomentari tentang pengecualian tersebut.
Namun pengecualian itu menunjukkan meningkatnya kesadaran dalam pemerintahan Trump terhadap dampak yang dirasakan oleh konsumen AS akan tingginya bea masuk barang dari Cina. Produk-produk seperti telepon pintar, laptop, dan barang elektronik lainnya dari Cina, populer di AS.
Donald Trump membuat kebijakan kontroversial pada Jumat, 11 April 2025. Washington mengatakan tarif impor barang dari Cina ke Amerika Serikat seluruhnya adalah 145 persen. Dilansir dari Euronews, Gedung Putih kemudian mengklarifikasi bahwa tarif impor tersebut merupakan tambahan atas tarif yang sudah berlaku sebesar 20 persen.
Tarif sebesar 20 persen sebelumnya dikenakan pada impor barang-barang Cina karena Trump menuduh Beijing terlibat dalam produksi dan pasokan fentanil ke AS. Dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth, Trump mengatakan keputusan untuk mengenakan pungutan tambahan sebesar 125 persen disebabkan oleh Cina yang menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap pasar dunia.
Dilansir dari CNN, Trump mengklaim bahwa lebih dari 75 negara telah menghubungi perwakilan AS untuk membahas dan merundingkan kesepakatan soal tarif impor ini. Tarif bisa diubah kembali selama 90 hari.
Namun Cina tetap tegas dan menolak terlibat dalam bentuk negosiasi apa pun dengan Amerika Serikat. Cina telah membalas dengan menaikkan tarif atas barang-barang AS menjadi 125 persen.
Pilihan editor: Top 3 Dunia: Prabowo Ingin Temui Trump, AS Cina Balas Tarif