Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Auckland – Seorang aristokrat keturunan Austria dan Jerman membeli lahan perkebunan di Selandia Baru untuk ditanami pohon pinus sebagai bagian dari program penghijauan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor Investasi Luar Negeri atau OIO Selandia Baru telah menyetujui rencana aristokrat Eropa Johannes Trauttmansdorff – Weinsberg dan keluarga Gemmingen – Hornberg untuk membeli perkebunan domba dan sapi di daerah Wairarapa dan Wairoa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Trauttansdorff – Weinsberg membeli 1000 hektar lahan di Bushgrove dan Glentarn Station senilai 4.2 juta dolar Selandia Baru atau sekitar Rp37 miliar,” seperti dilansir Stuff pada Senin, 14 Oktober 2019.
Sedangkan keluarga Gemmingen – Hornberg dari Jerman membeli lahan 736 hektar lahan pertanian dekat daerah Wairoa senilai $6.7 juta atau sekitar Rp59 miliar.
Trauttmansdorff – Weinsberg memiliki garis keturunan ke kalangan bangsawan pada abad 16. Dia mewarisi bisnis pertanian dan kehutanan dari keluarganya pada 1990.
Dia mendirikan perusahaan kincir angin pada 1994 dan dianggap sebagai perintis bisnis listrik menggunakan teknologi ini.
Perusahaannya ImWind Group merupakan perusahaan pembangkit listrik tenaga angin terbesar di Austria dengan investasi sampai 1.2 miliar dolar Selandia Baru dan menyuplai sekitar satu juta pelanggan.
Sedangkan keluarga Gemmingen – Hornberg dari Jerman telah berinvestasi pada hutan di Selandia Baru sejak 18 tahun terakhir. Sebelumnya, keluarga ini telah membeli area hutan di dekat lahan yang baru dibelinya yaitu di sekitar area pertanian Whaitirinui Farm.
Ada rencana untuk mengembangkan hutan di Selandia Baru ini dengan tujuan komersil dan mempertahankan sebagian area untuk hutan alami dan tumbuhan lokal.