Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Arkan Mati Bersama Misteri

Arkan, saksi penting yang bisa membuktikan kejahatan perang Presiden Slobodan Milosevic, mati tertembak. Milosevic dalangnya?

30 Januari 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ZELJKO Raznatovic mendapat upacara pemakaman dalam berbagai citra. Kamis pekan lalu, pahlawan bangsa Serbia yang mati ditembak di lobi sebuah hotel di Beograd, dua pekan silam, itu mendapat penghormatan sebagai pahlawan dengan upacara militer. Tapi, Arkan—demikian nama panggilan Zeljko Raznatovic—juga mendapat penghormatan terakhir ala godfather dengan kehadiran tamu-tamu berpakaian hitam, lengkap dengan anak-anak pembawa lilin, peti mati berselimut beludru merah, dan salib kayu berukirkan nama Arkan. Arkan dihormati seperti seorang selebriti dengan hadirnya perempuan-perempuan bermantel bulu di antara Ceca, istri Arkan, yang dikenal sebagai seorang penyanyi, dan sekelompok pemain sepak bola. ''Apa pun anggapan orang, saya percaya bahwa Arkan adalah pahlawan," kata Dobrosav Lukic, 76 tahun, seorang Serbia. Siapakah Arkan? Oleh etnis Serbia, Arkan dikenal sebagai patriot. Menurut Martin Bell, seorang wartawan BBC yang lama tinggal di Yugoslavia dan mengenal Arkan dari dekat, pria setengah abad kelahiran Slovenia ini adalah sosok yang terkadang ramah dan menarik, tetapi bisa juga sangat menakutkan. Citra itu diperolehnya karena Arkan adalah pimpinan milisi ''Harimau", pasukan bersenjata yang pernah punya misi melakukan pembunuhan massal di Bosnia dan Kroasia. Dengan tambahan gelar sebagai pengusaha yang nasionalis dan penganut Kristen ortodoks, informan polisi rahasia, politisi, dan bos milisi dengan lahan bisnis pembunuhan, gambaran Arkan sebagai seorang ''petualang" makin lengkap saja. Maka, tidaklah mengherankan jika banyak pihak yang menginginkan kematian Arkan. Pembunuhan Arkan merebakkan berbagai spekulasi. ''Sebab, apa pun alasannya, pembunuhan Arkan pasti memiliki tujuan khusus," kata Tim Judah, analis politik Semenanjung Balkan. Dugaan yang paling santer beredar adalah kemungkinan Presiden Yugoslavia, Slobodan Milosevic, berada di balik pembunuhan Arkan. Alasan pembunuhan itu adalah karena Arkan diduga banyak menyimpan bukti kejahatan perang yang dilakukan Milosevic—peradilan internasional, Hague, telah mendapat bukti tindak kejahatan Milosevic, yaitu pembunuhan massal etnis Albania selama perang Kosovo, Januari hingga Mei 1999. Wartawan BBC Martin Bell yakin bahwa Arkan mengetahui pembunuhan etnis yang dilakukan oleh Serbia dan bahkan mengetahui lokasi penguburan korban-korbannya. Bukti lain yang dimiliki Arkan adalah keterlibatan pasukan Arkan, milisi Harimau, dalam pembunuhan di Rumah Sakit Vukovar, yang sebagian besar korbannya adalah etnis Kroasia. Pada saat itu, Arkan memimpin Pasukan Sukarela Serbia untuk ''misi" di Bosnia, Kroasia, dan Kosovo atas perintah Milosevic. ''Kami yakin bahwa Arkan punya banyak bukti tentang kejahatan perang yang dilakukan Milosevic di Bosnia," tutur Mirza Hajric, yang dikenal sebagai penasihat pimpinan muslim Bosnia Alija Izetbegovic. Kecurigaan bahwa pihak pemerintahan Milosevic mendalangi pembunuhan Arkan makin diperkuat dengan tidak adanya pernyataan resmi dari pemerintahan Milosevic tentang kematian Arkan. Milosevic bahkan menghindar bila ditanya pers tentang Arkan. Apalagi, pada pemakaman Arkan, tidak ada satu pun wakil dari pemerintahan, walaupun Arkan pernah menjadi anggota parlemen. Dari semua jajaran fakta itu, kematian Arkan akan menyulitkan upaya menyeret Milosevic ke meja hijau. Arkan, yang juga buron peradilan Hague, memang sudah akrab dengan dunia kriminal sejak remaja. Arkan sudah menjadi preman di Kalemegdan, sebuah taman kota di Beograd, sejak menginjak usia puber. Tindak kejahatan Arkan makin serius dengan perampokan bank di beberapa negara Eropa, seperti Belgia, Belanda, Jerman, bahkan hingga menjadi buron di Swedia dan Italia. Dan setelah Arkan kembali ke Beograd pada 1980, dia langsung terjun ke lingkaran kekuasaan. ''Kejahatan, pemerintah, dan bisnis memang memiliki hubungan yang simbiotis pada masa Milosevic," kata Gabriel Partos, seorang analis politik Eropa tenggara. Kematian Arkan memperkuat bukti bahwa terorisme yang dilakukan negara memang terjadi di Yugoslavia. Contoh yang masih segar adalah upaya pembunuhan Vuk Draskovic, tokoh oposisi Yugoslavia penantang Milosevic, pada Oktober 1999 oleh penembak misterius yang menurut berita media massa propemerintah sudah ditangkap dalam keadaan luka. ''Seseorang telah menarik pelatuk dan akan selalu ada korban selanjutnya," kata pengamat Vladan Batik. Tampaknya, Milosevic tidak memberi ruang untuk penghambat jalannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus