Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 97 warga negara Indonesia atau WNI terkena dampak kebakaran hutan di Los Angeles, Amerika Serikat. Konsulat Jenderal RI Los Angeles menyatakan ada 97 WNI dan beberapa diaspora yang terdampak kebakaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam keteranga tertulisnya dikutip Tempo pada Sabtu, 11 Januari 2025, KJRI menyatakan telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi kebakaran melalui media sosial. Informasi ini juga disebarluaskan kepada masyarakat Indonesia di California Selatan melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk grup WhatsApp komunitas WNI dan pelajar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga Kamis sore, 9 Januari 2025, pukul 16.00 waktu Los Angeles, masyarakat Indonesia yang terdampak telah mengikuti arahan evakuasi dari otoritas setempat. Sementara ini mereka berada di shelter yang disediakan oleh pemerintah daerah di California Selatan.
WNI dan diaspora Indonesia ini menyebar di wilayah Pasadena sebanyak 60 orang, Altadena 20 orang, Sylmar 10 orang, dan Calabasas 7 orang. "KJRI terus memonitor kondisi para WNI ini dan memastikan mereka mendapatkan bantuan serta perlindungan yang dibutuhkan," kata KJRI.
Layanan konsuler dan keimigrasian tetap beroperasi ditengah situasi ini. Selain itu, KJRI siap mengikuti panduan evakuasi dari pemerintah Los Angeles County apabila situasi semakin memburuk. “Kami menghimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang, memantau perkembangan situasi, dan mematuhi arahan dari otoritas setempat,” ujar KJRI.
Situasi di beberapa wilayah dilaporkan mulai membaik, namun potensi bahaya masih ada. Ramalan cuaca menyampaikan bahwa belum akan ada hujan dalam satu minggu kedepan dan potensi angin kencang tetap ada.
KJRI Los Angeles terus membuka pintu bagi WNI yang membutuhkan bantuan, baik dalam bentuk informasi, dukungan logistik, maupun layanan lainnya.
Kebakaran hutan di Los Angeles mulai bisa dikendalikan. Petugas pemadam kebakaran akhirnya bisa memadamkan api dari dua kebakaran hutan besar di sisi timur dan barat Los Angeles pada Jumat, 10 Januari 2025. Angin kencang yang memperparah kebakaran selama berhari-hari akhirnya mereda.
Kebakaran hutan di Los Angeles, Amerika Serikat diperkirakan menyebabkan kerugian hingga ribuan triliun rupiah. Perusahaan peramal cuaca Amerika Serikat, AccuWeather memperkirakan kerusakan dan kerugian ekonomi mencapai US$ 135 miliar hingga US$ 150 miliar atau setara Rp 2.200 triliun hingga Rp 2.447 triliun.
"Diperlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk menentukan besarnya kerusakan yang diasuransikan, tetapi kebakaran hutan Los Angeles kemungkinan termasuk di antara kebakaran hutan yang paling merugikan dalam sejarah negara bagian ini," kata Moody's Ratings yang dilansir dari Reuters.
Raymond James memperkirakan kerugian yang diasuransikan berkisar antara US$ 11 miliar hingga US$ 17,5 miliar. Ia mengatakan bencana itu bisa menjadi kebakaran hutan paling merugikan dalam sejarah Amerika Serikat.
Analis di Morningstar DBRS memperkirakan kerugian yang diasuransikan melebihi US$ 8 miliar, berdasarkan estimasi awal.
"Perusahaan asuransi utama terbesar di AS telah secara signifikan mengurangi paparan terhadap California karena risiko kebakaran hutan yang mahal dan tidak dapat diukur, dikombinasikan dengan kontrol harga yang ketat di negara bagian tersebut," tulis analis di Jefferies dalam sebuah catatan.