Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lagos Tidak Bungkam dan Tidak Melupakan

Lagos adalah presiden sosialis pertama Cile setelah kudeta berdarah Pinochet, 1973. Berbeda dengan "sang guru Allende", Lagos memiliki hubungan baik dengan Barat.

30 Januari 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Melupakan" tidak dapat dilakukan dengan mengadili dan memenjarakan.

"Melupakan" hanya bisa dilakukan dengan melupakan dan terus bekerja. Itu yang dikatakan Jenderal Augusto Pinochet—bekas penguasa Cile yang kini hidup dalam pengasingan di Inggris—pada peringatan ke-22 kudeta militer di Cile, September 1995. Untuk melupakan yang telah diperbuat oleh Pinochet: menyiksa dan memenjarakan pembangkang tanpa peradilan, serta membunuh, akan sangat sulit bagi Ricardo Lagos Escobar, 61 tahun, presiden Cile yang baru terpilih dua pekan silam. Lagos adalah presiden sosialis pertama setelah sang "guru", Salvador Allende, dikudeta dan dibunuh oleh Pinochet pada 1973. Rakyat Cile mengharapkan Lagos, yang pernah hidup di pengasingan pada masa Pinochet, mampu membawa perbaikan setelah digencet rezim diktator Pinochet. Memang, tantangan terberat Lagos adalah sikap terhadap Pinochet, yang akan diekstradiksi ke Cile oleh Sekretaris Negara Inggris Jack Straw, awal pekan ini, setelah 16 bulan menjadi tahanan rumah di London. Pinochet, 84 tahun, lolos dari pengadilan di Spanyol karena alasan kesehatan yang buruk. Tapi kemungkinan besar jenderal yang naik ke pucuk pimpinan berkat dukungan agen rahasia Amerika Serikat CIA itu akan diadili di Cile. Itu kalau Lagos benar-benar mendengar teriakan massa: "adili Pinochet", saat Lagos terpilih menjadi presiden. Apakah Lagos berani bertindak tegas terhadap Pinochet? Lagos, yang hanya menang tipis dari Joaqin Lavish, calon dari koalisi sayap kanan, memang harus hati-hati dalam membuat keputusan. Keputusan yang kontroversial—seperti mengadili Pinochet—dapat mengganggu stabilitas Cile, yang sedang dalam krisis ekonomi terburuk dalam 20 tahun. Apalagi, Lagos pun belum yakin seberapa besar pengaruh Pinochet yang tersisa. Walaupun Pinochet didepak rakyat Cile melalui sebuah plebisit, pada Oktober 1988, dengan tetap menduduki posisi pimpinan angkatan bersenjata dan senator seumur hidup, Pinochet masih aktif mengendalikan percaturan politik di Cile hingga awal 1998. "Lagos tampaknya diombang-ambing antara kebutuhan rekonsiliasi nasional dan penegakan keadilan," kata seorang pengamat. Sebenarnya, untuk menyelamatkan Cile, mau tak mau Lagos harus mengutamakan penyelesaian urusan Pinochet. Lagos harus berani bersikap. "Kalau kita belum tuntas dengan yang satu ini, kita belum bisa merayakan kemenangan demokrasi," kata Raul Sohr, seorang analis independen. Pinochetlah yang menjadi pemicu terjadinya kejahatan politik di Cile, antara lain tanggung jawabnya terhadap pembunuhan 3.000 jiwa, dan melanggengkan korupsi. Meski Pinochet dinilai berjasa mengembangkan sistem pasar bebas di Cile, yang menjadikan Cile sebagai negara termaju di Amerika Latin, dia sebenarnya gagal dalam membangun ekonomi Cile. Kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin yang semakin lebar hingga menyebabkan sepertiga penduduk Cile hidup di bawah garis kemiskinan adalah salah satu contoh kegagalan Pinochet dalam menangani ekonomi Cile. Lalu, apa langkah Lagos? Selain mengadili Pinochet, ia berambisi meninjau kembali kebijakan pasar bebas, yang selama ini menguntungkan kroni Pinochet. Tentu saja Lagos tidak akan antipasar bebas. Meski Lagos datang dari kubu sosialis, dia tak dianggap "sekiri" Allende. Lagos, yang bergelar doktor di bidang ekonomi—lulusan Universitas Duke, AS—memiliki kedekatan hubungan Presiden Bill Clinton dan Perdana Menteri Tony Blair. "Persoalannya sekarang bukan ideologi kanan atau kiri, tapi lebih karena isu riil, seperti pekerjaan dan kejahatan," kata Oscar Diaz, juru strategi kampanye sebuah kelompok perlawanan sipil, Alliance for Chile. Karena itu, berbeda dengan "sang guru Allende", Lagos tak perlu khawatir akan dukungan Barat karena AS dan negara-negara Barat lainnya tidak merasa terancam seperti halnya pada awal 1970-an, ketika Allende menasionalkan berbagai perusahaan multinasional. Seusai masa perang dingin, Lagos juga tidak lagi mempersoalkan "ancaman ketergantungan pada negara kapitalis", seperti yang selalu dituturkan oleh Allende. Lagos tampaknya memang menjadi harapan baru bagi rakyat Cile. "Hari ini saya merasa memiliki masa depan," kata Vega, anak seorang pengangguran. Apalagi Lavin, yang kalah tipis dalam pemilihan umum, juga sudah menyatakan dukungannya pada Lagos. Maka, dengan dukungan Barat dan bahkan para lawan politiknya di dalam negeri, mestinya Lagos tidak harus melupakan ketidakadilan pada masa lalu, dan tetap mengadili Pinochet dan kroninya. Bina Bektiati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus