Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para arkeolog telah menemukan tempat pembuatan bir berusia 5.000 tahun yang dapat menghasilkan ribuan liter bir di kota Abydos, Mesir kuno, kata kementerian pariwisata dan purbakala Mesir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Situs arkeologi di Kegubernuran Sohag Mesir kemungkinan berasal dari masa pemerintahan Raja Narmer sekitar 3.100 SM, kata kementerian itu pada hari Sabtu, dikutip dari Reuters, 15 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dr. Matthew Adams, salah satu pemimpin misi tim arkeologi Mesir-Amerika yang membuat penemuan itu, mengatakan bahwa mereka yakin bir digunakan dalam ritual penguburan kerajaan untuk raja-raja Mesir paling awal.
Tempat pembuatan bir kuno yang ditemukan di Mesir dibagi menjadi delapan bagian besar untuk produksi bir.[Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir/CNN]
Pembuatan bir yang berkapasitas produksi 22.400 liter ini dibagi menjadi delapan bagian yang masing-masing berisi 40 pot tanah liat yang digunakan untuk menghangatkan campuran gabah dan air.
Para pejabat Mesir ingin memamerkan artefak yang baru ditemukan ketika Mesir berupaya mengajak kembali pengunjung setelah industri pariwisata Mesir terdampak pandemi virus corona.
Jumlah wisatawan yang mengunjungi Mesir turun menjadi 3,5 juta tahun lalu dari 13,1 juta pada 2019.
Penerbangan internasional ditangguhkan pada Maret seiring dengan penutupan situs arkeologi dan museum. Penerbangan komersial Mesir tidak dilanjutkan hingga Juli, CNN melaporkan. Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan perkiraan pengeluaran pariwisata di Mesir pada tahun fiskal 2020 dari US$ 17,8 miliar (Rp 247,6 triliun) turun menjadi US$ 2,7 miliar (Rp 37,5 triliun).