Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joe Biden untuk pertama kalinya menyetujui bantuan militer langsung Amerika Serikat ke Taiwan di bawah program bantuan yang ditujukan kepada pemerintah asing. Departemen Luar Negeri AS memberi tahu Kongres pada Selasa, 29 Agustus 2023 mengenai paket bantuan senjata senilai US$ 80 juta tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paket bantuan itu jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan penjualan senjata baru-baru ini ke Taiwan. Namun paket itu menandai bantuan pertama kepada Taipei di bawah program Pembiayaan Militer Asing, yang umumnya melibatkan hibah atau pinjaman kepada negara-negara berdaulat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tindakan ini tentu akan membuat marah Cina. Selama lima dekade, Amerika Serikat secara resmi hanya mengakui Beijing meskipun Kongres, berdasarkan Undang-Undang Hubungan Taiwan, mewajibkan pasokan senjata kepada negara demokrasi yang memiliki pemerintahan mandiri untuk mempertahankan negaranya.
Pemerintahan AS berturut-turut melakukan hal ini melalui penjualan, bukan bantuan langsung ke Taiwan, dengan pernyataan resmi yang disampaikan dalam nada transaksi bisnis dengan kedutaan de facto pulau tersebut di Washington. Departemen Luar Negeri bersikeras bahwa bantuan pertama di bawah program ini tidak berarti pengakuan apa pun atas kedaulatan Taiwan.
“Sesuai dengan Undang-Undang Hubungan Taiwan dan kebijakan Satu Cina kami yang sudah lama ada, yang tidak berubah, Amerika Serikat menyediakan barang-barang dan layanan pertahanan yang diperlukan Taiwan untuk memungkinkan Taiwan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri.
“Amerika Serikat mempunyai kepentingan yang kuat terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, yang sangat penting bagi keamanan dan kemakmuran regional dan global.”
Kementerian Pertahanan Taiwan menyampaikan rasa terima kasihnya. “Bantuan ini akan membantu perdamaian dan stabilitas regional,” katanya dalam sebuah pernyataan singkat.
Departemen Luar Negeri tidak secara resmi mengumumkan bantuan tersebut atau memberikan rinciannya, namun seseorang yang mengetahui pemberitahuan tersebut mengatakan bahwa bantuan tersebut akan mencakup dukungan untuk meningkatkan kesadaran di laut.
Bantuan tersebut memerlukan persetujuan Kongres, yang hampir pasti karena anggota parlemen dari kedua partai sangat mendukung Taiwan.
Perwakilan Mike McCaul, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR dari Partai Republik dan sering mengkritik kebijakan luar negeri Biden, memuji langkah tersebut. “Senjata-senjata ini tidak hanya akan membantu Taiwan dan melindungi negara-negara demokrasi lainnya di kawasan, tetapi juga memperkuat postur pencegahan AS dan menjamin keamanan nasional kita dari PKT yang semakin agresif,” katanya. Ia mengacu pada Partai Komunis Cina.
Cina bereaksi keras terhadap bantuan militer dari AS. Pada Kamis, 31 Agustus 2023, Cina memperingatkan bahwa bantuan militer AS ke Taiwan dapat membahayakan keamanan. “Bantuan dan penjualan militer AS ke Taiwan hanya memberi nutrisi pada kompleks industri militer AS, sekaligus merugikan keamanan dan kesejahteraan rekan senegaranya di Taiwan,” kata Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan Beijing, dalam sebuah pengarahan.
REUTERS | BARON NEWS
Pilihan Editor: Gedung Lantai 5 di Afrika Selatan Terbakar Hebat, 63 Orang Tewas