Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan bangun gedung pencakar langit tertinggi di Australia di Southbank Melbourne, yang dilengkapi taman. Gedung yang akan bernama Green Spine akan berdiri melengkung dan berliku, namun yang unik adalah gedung ini berbentuk taman vertikal.
Dilansir dari Vogue, 16 Agustus 2018, gambar pertama gedung pencakar langit ini telah dirilis oleh perusahaan pengembang, Beulah. Konsep yang dirancang oleh perusahaan arsitektur Belanda UNStudio dan Arsitektur Cox yang berbasis di Melbourne, akan mencapai ketinggian 356,2 meter dan lengkap dengan taman-taman hidup yang dipasang di seluruh lantainya.
Baca: Nasib Gedung Tertinggi di Asia Tenggara Warisan Najib Razak
Gedung ini akan menjadi "kota hijau vertikal", bangunan ini menitikberatkan pada alam, dan akan memiliki taman botani di atapnya, bernama Future Botanic Garden.
Disain menara ini memiliki bentuk bengkok dari balkon, teras dan kebun yang dipenuhi dengan pepohonan dan dedaunan.[Arsitektur UNStudio dan Cox via CNN]
Sebagai menara hunian, gedung ini juga akan dilengkapi pasar, tempat untuk ritel dan kompleks hiburan kelas dunia. Lantai pertama akan menjadi sekolah vertikal, tempat penitipan anak, perpustakaan, bioskop dan auditorium. Sebaliknya, menara yang lebih kecil, yang akan dibangun di dekat pencakar langit, dengan tinggi 252 meter, akan menjadi rumah bagi kantor, hotel dan restoran.
Desain ini dicapai melalui proses kompetisi yang memakan waktu lebih dari enam bulan, dengan para arsitek utama dan anggota dari pemerintah negara bagian Victoria memutuskan desain pemenang.
Konsep gedung pencakar langit Green Spine di Melbourne, Australia [Vogue]
Rencananya, seperti dilansir CNN, ground breaking akan dilakukan pada 2020, dan proyek "Green Spine" akan terdiri dari dua menara utama.
Gedung ini akan dibangun di Southbank Melbourne yang diperkirakan menelan biaya lebih dari 2 miliar dolar Australia atau US$ 1,4 miliar (Rp 20 triliun). Selain ruang perumahan dan komersial, kompleks ini akan menyediakan fasilitas umum dan luar ruangan, termasuk taman atap yang "dapat diakses umum".
"Melbourne memiliki taman yang indah dan jalan-jalan yang indah," kata direktur utama Cox Architecture, Philip Rowe.
"Lanskap adalah kunci untuk (hidup di kota) jadi kami membuat bulevar vertikal, yang menciptakan ruang terbuka, zona lingkungan, taman saku dan aktivitas publik," tambah Roewe.
Konsep gedung pencakar langit Green Spine di Melbourne, Australia [Vogue]
Green Spine Australia adalah salah satu dari semakin banyak pembangunan yang diselimuti dedaunan yang diusulkan atau diselesaikan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk gedung pencakar langit Vertical Forest milik arsitek Stefano Boeri di Milan dan Sky Forest yang akan dibangun di Vietnam, di kota Ho Chi Minh.
Baca: Malaysia Lanjutkan Pembangunan Menara Tertinggi se-Asia Tenggara
"Saya pikir (arsitektur) berkembang dari akhir abad 20 dan 21 karena kita menjadi lebih sadar akan lingkungan hidup," kata Rowe."Hubungan dengan lanskap dan penghijauan adalah keinginan manusia yang mendasar."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini