Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri RI Arif Havas Oegroseno mengungkap Presiden RI Prabowo Subianto memiliki perhatian dengan peran Indonesia terhadap isu internasional. Walhasil, dilakukan pembagian peran antara Prabowo dan Menteri Luar Negeri RI Sugiono di panggung politik internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai presiden, Prabowo mengedepankan pertemuan di level summit atau konferensi tingkat tinggi. Sebab, pertemuan tingkat KTT lebih lazim dihadiri presiden daripada menteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi, memang yang dikunjungi oleh Pak Presiden semuanya summit level,” kata Arif kepada Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Jumat, 17 Januari 2025.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Jerman itu mencontohkan Prabowo tampil menghadiri pertemuan tahunan Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang digelar tahun lalu. Selain itu, Prabowo juga kunjungan kerja ke Mesir untuk menghadiri KTT D-8. Adapun kunjungan ke Cina dan Amerika Serikat merupakan rangkaian yang sudah direncanakan Prabowo.
Lebih lanjut, Arif menyebut diplomasi yang dilakukan Sugiono ialah yang berada di tingkat antar-menteri, misalnya ASEAN Ministerial Meeting (AMM). Jika Sugiono berhalangan hadir, maka salah satu dari ketiga wakil menteri luar negeri akan hadir untuk mewakili.
“Beliau (Sugiono) menyuruh saya mewakili di minister level. Nanti pada level yang lain, ya ada level wamen atau level dirjen (direktur jenderal). Jadi, memang ada jenjangnya dalam konteks politik luar negeri,” tutur Arif.
Tak sampai di situ, Arif menuturkan Prabowo kerap mendapatkan masukan dari Kementerian Luar Negeri RI sebelum menggelar lawatan ke luar negeri. Contohnya sebelum Prabowo melakukan kunjungan bilateral, akan ada rapat yang digelar untuk membahas subjek yang akan dibahas bersama Kementerian Luar Negeri. Bahkan, jika diperlukan maka ada rapat kabinet untuk mendengarkan pendapat kementerian lainnya.
Arah kebijakan luar negeri Indonesia secara detail dibahas dalam Majalah Tempo edisi khusus 100 hari kerja Presiden Prabowo yang terbit pekan ini. Dalam laporan “Politik Luar Negeri di Bawah Komandan Prabowo”, Tempo mengungkap adanya dominasi Presiden RI Prabowo Subianto atas kebijakan dan diplomasi politik luar negeri. Sebagai presiden, Prabowo memiliki kecenderungan enggan didikte dalam pengambilan keputusan untuk urusan luar negeri. Keputusan yang Prabowo ambil tanpa kajian matang tak jarang membuat kegaduhan di dalam negeri dan dunia internasional.
Pilihan editor: Restoran Indonesia Pertama di Norwegia Dibuka
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini