Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banjir besar yang melanda timur laut Australia memaksa ribuan penduduk mengungsi dan membawa ular serta buaya ke jalan-jalan permukiman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan CNN, dikutip 4 Februari 2019, salah satu kota Townsville di negara bagian Queensland banjir dan memaksa penduduk berlindung di atap rumah atau loteng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hujan deras pada Ahad memaksa pemerintah membuka pintu dam di Ross River untuk mengurangi tekanan yang bisa menjebol bendungan. Tercatat pada saat itu sekitar 1.900 meter kubik air per detik mengaliri sungai. Pada Senin sore, bendungan menahan 224 persen dari kapasitas maksimum, setelah pada Ahad malam tercatat menampung 247 persen dari kapasitas maksimum.
"Aliran berbahaya dan berkecepatan tinggi akan terjadi di Ross River pada Minggu malam hingga Senin. Daerah banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya akan terjadi di Townsville. Diyakini rute akses akan terputus," kata Biro Meteorologi Queensland.
Hujan deras yang melanda Townsville terjadi ketika Australia dilanda gelombang panas yang memecahkan rekor yang mempengaruhi delapan negara bagian dan teritori Australia.
Tim darurat dikerahkan di sepanjang area Townsville, di mana ratusan warga masih menunggu dievakuasi.
Selain ancaman banjir yang merendam jalan, halaman dan rumah, ratusan buaya dan ular terlihat di jalan permukiman.
Tidak diketahui pasti jumlah rumah yang terendam, namun perkiraan kotor menyebut 400 sampai 500 rumah, dan 20 ribu terancam banjir.
Militer Australia juga dikerahkan untuk membuat tanggul pasir dan mengoperasikan kendaraan amfibi.
Multiple crocodile sightings have been reported in Townsville as floodwaters continue to rise across the city. #9News https://t.co/uPdypQ1UfC
— Nine News Queensland (@9NewsQueensland) February 3, 2019
Penduduk bukan hanya terancam arus banjir, tetapi juga predator reptil yang telah terlihat di jalan-jalan perumahan.
Dikutip dari Channel News Asia, Townsville Bulletin melaporkan telah menerima laporan beberapa penampakan buaya air asin di daerah yang dilanda banjir.
Lebih dari 1.100 orang telah memanggil layanan darurat untuk bantuan, menurut perdana menteri negara bagian Annastacia Palaszczuk.
Sekitar 400 penduduk Townsville mencari perlindungan di barak militer Lavarak di dekatnya dan Palang Merah juga membantu dengan upaya respons dan pemulihan.
Pada Sabtu, ketika banjir semakin memburuk, polisi di beberapa bagian Queensland mengunjungi rumah demi rumah untuk memperingatkan penduduk agar meninggalkan rumah mereka.
"(banjir) ini pada dasarnya bukan hanya satu dalam 20 tahun, tapi dalam 100 tahun," kata Perdana Menteri Negara Bagian Queensland, Australia, Annastacia Palaszczuk pada Sabtu.