Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Angin badai Delta berhembus menerjang kawasan lepas pantai Teluk Meksiko, Amerika Serikat, dan menutup kegiatan operasi pengeboran minyak dan gas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badai Delta ini berhembus dengan kecepatan 175 kilometer per jam dan melanda kawasan pengeboran itu. Hembusan kencang angin ini membuat sejumlah tiang listrik ambruk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Badai Delta telah menutup kegiatan produksi 1,69 juta barel per hari atau 92 produksi minyak di Teluk Meksiko hingga Jumat siang,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 9 Oktober 2020.
Ini merupakan dampak badai terbesar sejak 2005 saat badai Katrina menghancurkan lebih dari 100 instalasi pengeboran minyak lepas pantai dan mengganggu proses produksi selama beberapa bulan.
Otoritas AS menutup kawasan pelabuhan dari Beaumont di Texas, hingga Lake Charles di Louisiana. Penjaga pantai AS mengatakan pelabuhan di Morgan City dan New Orleans masih boleh buka dengan sejumlah pembatasan terkait badai ini. Harga minyak mentah sempat turun 1 persen pada Jumat kemarin. Namun, harga bakal kembali pulih pada akhir pekan.
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-storm-delta-energy/hurricane-delta-shuts-most-u-s-offshore-oil-output-in-15-years-idUSKBN26U0U4?il=0