Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Baku tembak meletus di dekat restoran tempat calon presiden Ekuador Otto Sonnenholzner sedang makan bersama keluarganya. Belum ada bukti kekerasan itu ditujukan kepadanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insiden ini terjadi beberapa jam menjelang warga Ekuador dijadwalkan ke tempat pemungutan suara pada Minggu 20 Agustus 2023 untuk memilih presiden dan legislatif baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kampanye di negara itu telah diselimuti oleh pembunuhan kandidat anti-korupsi Fernando Villavicencio 10 hari lalu dan seorang politikus pendung mantan presiden sebelumnya.
"Kami baru saja mengalami baku tembak di depan tempat saya sarapan dengan keluarga saya," kata Sonnenholzner, kandidat pro-pasar dan mantan wakil presiden di X, sebelumnya menelepon Twitter.
"Puji Tuhan kami semua baik-baik saja tetapi kami menuntut penyelidikan atas apa yang terjadi."
Sebuah video di media sosial menunjukkan Sonnenholzner menyapa seorang pendukung di restoran di Guayaquil dan bersiap untuk mengambil swafoto, sebelum bidikan terdengar di luar.
Polisi Ekuador mengatakan dalam konferensi pers bahwa tembak-menembak adalah hasil dari pengejaran perampokan di sebuah toko pakaian olahraga dan lima orang telah ditangkap.
Sonnenholzner telah memperkeras wacana seputar kejahatan sejak pembunuhan Villavicencio. Ia berulang kali berjanji kepada para pendukungnya bahwa jika dia terpilih, penjahat yang menggunakan kekerasan terhadap warga akan ditembak oleh polisi.
Calon presiden lain, Daniel Noboa, pada Kamis mengatakan ada serangan terhadap karavan kampanyenya di Duran. Namun, polisi kemudian mengatakan bahwa penembakan itu tidak ditujukan pada Noboa, putra pengusaha pisang terkemuka dan mantan calon presiden Alvaro Noboa.
Sementara itu, Francisco Tamariz, wali kota kota pesisir La Libertad, mengatakan di platform X pada Sabtu bahwa polisi melepaskan tembakan pada Jumat di sebuah truk yang ditumpangi dia dan istrinya.
Polisi di provinsi Santa Elena mengatakan dalam konferensi pers tiga mobil lapis baja tanpa logo resmi menghindari perhentian polisi dan petugas akhirnya menembak untuk menghentikan kendaraan tersebut.
Tiga orang dari salah satu mobil ditangkap dan dua senjata api tanpa izin ditemukan, kata polisi. Tamariz mengatakan akan mengadu ke Kejaksaan Agung.
Wal ikota kota pelabuhan Pasifik Manta, Agustin Intriago, dibunuh pada Juli. Polisi mengatakan pada Jumat pagi mereka menahan empat orang dalam pembunuhannya.
Pilihan Editor: Ekuador Semakin Genting, Politikus Kedua Kembali Tewas Dibunuh
REUTERS