PARA penunjang asing yang baru kembali dari Cina pada umumnya
merasakan bahwa sepeninggal Mao Tsetung dan di bawah penguasa
baru Hua Kuo-feng terasa sekali banyak perubahan. Yang paling
menonjol menurut mereka adalah kesan bahwa bangsa itu sekarang
lebih terbuka dan lebih santai sikapnya.
Tomoo Hirooka, pemimpin harian Asahi Shimbun berperasaan
demikian. Ia baru saja kembali dari satu kunjungan ke negeri itu
yang mempakan pertama kalinya sejak tahun 1970. "Orang Cina
telah berubah jadi banyak cakap dan terbuka. Dan apabila ngobrol
mereka tidak lagi melakukannya dengan mencuri-curi atau takut
dipergoki".
Seorang wanita Amerika keturunan Cina baru saja kembali dari
mengunjungi sanak keluarganya di sana. Ia mengatakan, mereka
menceritakan kepadanya bahwa sekarang hidup lebih tenang.
"Seakan-akan mega yang menutupi matahari telah tersingkap".
demikian tutur seorang paman kepadanya.
Dari hal-hal ini dan dari sumber-sumber lain bisa ditebak bahwa
sejak awal tahun ini Cina telah memasuki zaman baru yang lebih
terbuka. Dan gejala-gejala itu terlihat dari kejadian-kejadian
yang untuk orang di luar Cina merupakan hal-hal biasa. Misalnya,
Orkes Simfoni Peking memainkan karya Beethoven secara penuh.
Tadinya ini dilarang dengan mendapat cap sebagai "kesenian kaum
burjuis". Surat kabar partai resmi yang biasanya angker. Harian
Rakyat memecahkan tradisi dengan memuat ulasan tentang buku yang
sedang laku di Amerika. Roots. Seorang ahli seismologi dengan
bebas bercerita tentang kerusakan yang diakibatkan oleh gempa
bumi di Tangshan tahun yang lalu.
Para pengunjung negeri itu merasakan suatu suasana santai yang
baru di kalangan orang-orang Cina dan sikap bersahabat yang
lebih besar kepada orang asing. Barangkali pakaian lebih
berwarna-warni yang dikenakan orang di jalanan merupakan
indikasi ringan mengenai udara baru ini.
Tujuan utama Hua Kuo-feng adalah mengubah negaranya menjadi
suatu kekuatan industri utama dunia menjelang berakhirnya abad
ini. Sebagai langkah pertama kepemimpinan moderat sekarang
memecat dan menangkap tokoh-tokoh golongan radikal dan secara
resmi menuduh mereka bermaksud mengadakan pengacauan di segala
bidang. Hua dan kawan-kawannya telah menekankan pentingnya
disiplin kerja, produksi benda-benda konsumsi, peningkatan
kegiatan riset ilmiah dan diversifikasi dalam dunia pendidikan,
kebudayaan serta kehidupan sehari-hari.
Robert Oxnam, pengurus Yayasan Asia, mengatakan apakah rakyat
akan percaya atau tidak tentang kejahatan-kejahatan yang
dilakukan oleh "Komplotan empat" seperti yang dituduhkan, ini
tidak penting. Yang jelas sekarang ada semacam kepercayaan luas
bahwa segalanya akan lebih baik, dengan penekanan terutama pada
modernisasi dan pengembangan teknologi serta industri. Oxnam,
yang lancar berbahasa Cina ini baru saja kembali beberapa minggu
lalu dari daratan Cina. Katanya ia bisa ngobrol dengan warga
negara biasa. Ia mendapat kesan bahwa ada "tanggapan positif
atas tindakan yang dilakukan terhadap Chiang Ching dan
kawan-kawannya dan mereka pada umumnya optimis tentang hari
depan negara mereka". Selanjutnya ia mengatakan bahwa bidang
pendidikan mendapat perhatian lebih besar dan para mahasiswa dan
pelajar lebih serius dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
Jerapah dan Seekor Sapi
Dalam kunjungannya Oxnam sempat pula menyaksikan drama dan tari,
yang berjudul "Masyarakat Golok Kecil". Yang sangat menarik
menurut Oxnam adalah bahwa drama itu "penuh warna-warni,
dramatis dan lebih sedikit bau propagandanya".
Ting Wang, seorang pengarang dan anggota sidang redaksi majalah
Hongkong berbahasa Cina Ming Pao, mengatakan bahwa "Cina pada
akhirnya sadar bahwa untuk membuat negeri itu kuat di bidang
teknologn pendidikan yang setengah matang seperti dahulu tidak
cukup. Walaupun demikian, indoktrinasi politik sebagai bagian
dari pendidikan umum tidak akan dihapuskan, tapi jelas bahwa
indoktrinasi makin tidak akan dominan lagi di hari-hari
mendatang".
Berita lain yang membenarkan komentar-komentar mereka yang pergi
ke Cina daratan itu, ialah perubahan lebih jauh lagi isi yang
dimuat dalam Harian Rakyat.
Edisi hari minggu koran partai itu untuk pertama kalinya
menambahkan satu halaman humor, pada tanggal 12 Juni lalu.
Ruangan humor koran itu keluar dengan humor-humor politik.
terutama mengenai Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur
lainnya.
Beberapa dari lelucon itu misalnya:
* Dua orang Polandia sedang minum-minum. Seorang di antaranya
berkata: "Marilah kita angkat gelas untuk para buruh kereta api
Polandia".
"Mengapa begitu?", tanya yang satunya lagi.
"Tanpa mereka, barangkali kita harus memikuli semua hasil batu
bara Polandia ke Uni Soviet", jawab yang lainnya.
* Seorang ilmiawan berhasil mengawinkan seekor jerapah dengan
seekor sapi".
"Kenapa?"
"Karena binatang semacam ini bisa makan rumput di Polandia dan
memberikan susu di Uni Soviet".
Belum diketahui apakah ruangan ini akan hadir setiap minggu
dalam Harian Rakyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini