Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Baru perang urat-saraf

Irak terus menggangu pbb dan as. ratusan orang sipil irak menjarah senjata di dekat perbatasan kuwait yang dulunya milik irak. irak mencabut izin pendaratan pesawat pbb.

16 Januari 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERANG Teluk ketiga belum meledak. Jumat malam muncul pernyataan dari pejabat Pentagon, kantor pertahanan dan keamanannya Amerika, Irak sudah memindahkan rudal-rudalnya dari posisi yang dianggap bisa mengancam posisi pesawat- pesawat Amerika yang mengawasi wilayah bebas terbang. Jadi, batas waktu yang diberikan Amerika Serikat, Jumat tengah malam waktu Baghdad, tak dilanggar oleh Irak. Menyerahkah Saddam Hussein terhadap ancaman Amerika? Mungkin tidak. Ahad kemarin seorang pejabat Irak, menurut Reuters, mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat tempur dan rudal Irak ''masih aman di tempat semula, untuk berjaga-jaga kalau ada usaha-usaha jahat.'' Tentu, pernyataan itu adalah bagian dari perang urat-saraf AS dan Irak. Yang jelas, pihak Irak tampaknya terus mengganggu PBB dan AS, yang mendapat mandat untuk menjadi pengawas wilayah bebas terbang itu. Ahad pagi kemarin, sekitar pukul 7 waktu setempat, ratusan orang Irak melewati perbatasan masuk Kuwait. Abdellatif Kabbaj, juru bicara Misi Pengawas Irak-Kuwait, lembaga yang dibentuk oleh PBB sesudah Perang Teluk II usai, kepada Reuters menyatakan, aparat PBB tak bisa menghalangi mereka. Soalnya, orang-orang itu membentuk perisai manusia di sekitar kendaraan milik PBB, hingga kendaraan tersebut tak bisa bergerak. Orang-orang itu membawa beberapa truk besar. Mereka menuju sebuah depot senjata yang terletak di dekat perbatasan, yang diawasi oleh misi tersebut. Segera saja orang-orang itu menjarah persenjataan yang ada dalam gudang. Memang, kata Kabbaj, senjata yang ada di gudang itu dulunya milik Irak, termasuk sejumlah rudal Ulat Sutera bikinan RRC. Tapi perjanjian November 1992, yang menyepakati wilayah tanpa senjata di perbatasan Irak-Kuwait, menjadikan senjata-senjata itu berstatus tak boleh digunakan, dan kemudian disimpan di wilayah Kuwait. Dalam waktu sekitar 90 menit, sekitar 500 orang kemudian menaikkan senjata-senjata tersebut ke dalam truk, dan lalu membawanya kembali ke Irak. Menurut Kabbaj, orang-orang itu tak bersenjata dan berpakaian sipil. Tampaknya mereka bukan militer. Tak ada korban dalam peristiwa ini. Cuma sebuah kendaraan milik PBB ringsek ditabrak oleh truk Irak. Segera saja, Mayor Jenderal Dibuama, komandan Misi Pengawas Irak- Kuwait, meminta pemerintah Irak supaya persenjataan yang dijarah tersebut segera dikembalikan. Ulah kedua Irak adalah penolakan pendaratan sebuah pesawat yang membawa staf Komisi Spesial PBB, Ahad kemarin. Bandara Baghdad, yang semula sudah memberikan izin, mencabut izin pendaratan beberapa jam sesudah Amerika mengumumkan bahwa Irak sudah mematuhi tuntutan pemindahan penangkis udara dan sejumlah rudal dari kawasan bebas terbang di selatan Irak. Pesawat yang ditolak akhirnya balik ke Bahrain. Sebenarnya pelarangan pendaratan pesawat-pesawat yang disewa oleh PBB sudah dinyatakan oleh Irak pada hari Kamis pekan lalu. Irak minta agar PBB menyewa pesawat Irak. Pihak PBB sejauh ini baru memperingatkan Irak, bahwa larangannya itu punya konsekuensi berat. Antara lain, bantuan kemanusiaan ke Irak pun akan terhambat. Padahal, bantuan makanan bayi dan obat- obatan sangat diperlukan. Selama, ini sudah sekitar 2.000 anak- anak balita Irak diungsikan ke negara-negara lain untuk mendapatkan pengobatan. Yang keras adalah reaksi dari AS. Kata juru bicara Gedung Putih, Fitzwater, AS tak akan memberi peringatan terlebih dulu bila serangan akan dilakukan, karena Irak melanggar perjanjian wilayah bebas terbang. BB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus