Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bashar Al Assad Jatuh, AS Klaim Tak Ingin Perluas Kehadiran Militer di Suriah

Amerika Serikat tidak berencana memperluas kehadiran militernya di Suriah, meskipun Presiden Bashar al Assad terguling

10 Desember 2024 | 13.00 WIB

Gedung Pentagon terlihat di Arlington, Virginia, AS, 6 April 2023. REUTERS/Tom Brenner
Perbesar
Gedung Pentagon terlihat di Arlington, Virginia, AS, 6 April 2023. REUTERS/Tom Brenner

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil juru Bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat tidak berencana memperluas kehadiran militernya di Suriah, bahkan dalam sementara waktu, di tengah perubahan kekuasaan di negara itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Postur pasukan tetap sama. Seperti yang Anda ketahui, pasukan kami tetap berada pada level yang lebih tinggi, tetapi tidak ada perubahan yang terjadi atau perubahan yang telah dibuat atau diminta oleh komandan," kata Singh dalam sebuah pengarahan tertutup pada Senin seperti dilansir Antara, menjawab pertanyaan yang relevan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington tidak meramalkan kemungkinan jatuhnya pemerintahan Bashar al Assad.

Namun, kelompok oposisi bersenjata Suriah berhasil merebut Damaskus pada Ahad.

Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali mengatakan dirinya bersama 18 menteri lain memutuskan untuk tetap berada di ibukota. Jalali juga mengatakan telah menghubungi para pemimpin kelompok pemberontak yang telah memasuki kota.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan Presiden Suriah Bashar al Assad telah mengundurkan diri dari jabatannya dan meninggalkan negara itu, setelah melakukan perundingan bersama beberapa dari mereka yang terlibat dalam konflik.

Seorang sumber di Kremlin pada Ahad mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Assad dan anggota keluarganya telah tiba di Moskow, dan Rusia telah memberi mereka suaka atas dasar kemanusiaan.

Sumber tersebut juga mencatat bahwa pejabat Rusia sedang berhubungan dengan perwakilan oposisi bersenjata Suriah, yang para pemimpinnya telah menjamin keamanan pangkalan militer Rusia dan fasilitas diplomatik di Suriah.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus