Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya seorang bayi perempuan dari rahim seorang ibu hamil Palestina yang terbunuh dalam serangan Israel di Kota Rafah pada Ahad, 21 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perempuan tersebut terbunuh dalam serangan udara yang menghantam dua rumah warga sipil di Rafah pada Ahad dini hari, menewaskan 19 orang termasuk 14 anak-anak.
Sabreen al-Sakani, yang sedang hamil 30 minggu pada waktu kematian, tewas bersama suami dan seorang putrinya yang berusia 4 tahun.
Bayinya lahir dengan berat 1,4 kg melalui operasi caesar darurat, dan kini berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap, kata Mohammed Salama, dokter yang merawatnya.
“Saat bayinya keluar, kondisinya berada di antara sedang dan kritis, dan saat ini setelah diberikan perawatan medis dari malam hingga sekarang, kondisinya membaik secara bertahap selama beberapa jam terakhir. Saat ini kondisinya rata-rata bisa dikatakan stabil,” kata Kepala Unit Perawatan Intensif Neonatal itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bayi perempuan Palestina, berhasil diselamatkan dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh yang terbunuh dalam serangan Israel bersama suaminya Shokri dan putrinya Malak, terbaring di inkubator di rumah sakit Al-Emirati di Rafah di Jalur Gaza selatan 21 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Bayi tersebut ditempatkan di inkubator di sebuah rumah sakit di Rafah bersama bayi lainnya, dengan tulisan “Bayi syahid Sabreen Al-Sakani” di pita perekat di dadanya.
Putri kecil Sakani, Malak, yang tewas dalam serangan itu, ingin menamai adik barunya Rouh, yang berarti roh dalam bahasa Arab, kata pamannya Rami Al-Sheikh. “Malak senang adiknya lahir ke dunia,” katanya.
Bayi tersebut akan dirawat di rumah sakit selama tiga hingga empat minggu, kata Salama. “Setelah itu kita lihat ke mana perginya anak ini, ke keluarga, ke bibi atau paman atau kakek dan neneknya. Ini tragedi terbesarnya. Kalaupun anak ini selamat, dia terlahir sebagai yatim piatu,” ujarnya.
Serangan kedua terhadap perumahan warga di Rafah menargetkan sebuah rumah milik keluarga Abdel-Al di timur Rafah, menewaskan 15 warga sipil, termasuk 13 anak-anak dan dua perempuan.
Sejumlah orang hilang dan tim penyelamat masih berupaya menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah reruntuhan, menurut kantor berita Palestina WAFA.
Ketika ditanya tentang jumlah korban di Rafah, juru bicara militer Israel mengatakan mereka menyerang berbagai sasaran milisi di Gaza termasuk kompleks militer, pos peluncuran dan orang-orang bersenjata.
Saqr Abdel Aal, seorang pria Palestina yang keluarganya termasuk di antara korban tewas, mengatakan, “Apakah Anda melihat satu laki-laki di antara mereka yang terbunuh?”
“Semuanya perempuan dan anak-anak,” katanya. “Seluruh identitas saya telah dihapus, termasuk istri saya, anak-anak dan semua orang.”
Pilihan Editor: Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak
REUTERS | WAFA