Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, London - Kabar Ratu Elizabeth II meninggal pada Kamis, 8 September 2022 di Kastil Balmoral, Skotlandia mengejutkan publik di wilayah Kerajaan Inggris dan dunia. Ratu yang memimpin Inggris 7 dekade tersebut mangkat di usia 96 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reuters melaporkan bahwa upacara pemakaman Ratu Elizabeth II akan dilaksanakan di Westminster Abbey. Akan tetapi, ratu akan dimakamkan di Kastel Windsor bersama beberapa anggota keluarga Kerajaan Inggris lain, seperti Raja George III dan IV serta Raja Edward IV dan VII.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip catatan museumcrush.org, Raja dan Ratu Inggris umumnya dimakamkan di kastel, katedral, ataupun gereja. Selain keluarga kerajaan, tokoh figur publik penting di Inggris biasanya juga mendapatkan keistimewaan untuk dimakamkan secara kenegaraan bersama anggota kerajaan lain, seperti Sir Isaac Newton yang disemayamkan di Westminster Abbey bersama Edward the Confessor dan Raja Richard II.
Makam Raja dan Ratu Inggris Tidak di Dataran Tinggi
Bak kata pepatah lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya, lokasi pemakaman bagi Raja dan Ratu Inggris berbeda dengan lokasi pemakaman Raja-Raja Mataram Islam di Indonesia, terkhusus di Kompleks Pemakaman Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Merujuk laman indonesia.travel, Komplek Pemakaman Imogiri terletak di dataran tinggi atau kawasan perbukitan. Untuk mencapai makam tertinggi, yaitu makam Sultan Agung diprediksi dibutuhkan sekitar 500 anak tangga.
Selain Imogiri, makam-makam orang penting, raja, atau...
Selain Imogiri, makam-makam orang penting, raja, atau penyebar agama di Indonesia memang kerap kali terletak di daerah dataran tinggi, misalnya Komplek Makam Sunan Muria di Desa Colo, Kudus, Jawa Tengah yang diperkirakan terletak 1.600 meter di atas permukaan laut.
Alasan Makam Raja-raja di Dataran Tinggi
Menurut beberapa sumber, setidaknya terdapat dua alasan makam para raja atau orang-orang penting terdahulu di Indonesia terletak di dataran tinggi.
Pertama, pemakaman di tempat tinggi menunjukkan kedudukan orang tersebut yang terpandang atau dianggap tinggi oleh masyarakat terdahulu. Kedua, pemakaman di tempat tinggi dianggap akan lebih dekat dengan Tuhan atau surga.
Raja Inggris Charles, Ratu Camilla, Anne, Putri Kerajaan, Pangeran Andrew, Duke of York dan Pangeran Edward, Earl of Wessex, dan Wakil Laksamana Sir Tim Laurence berdoa bersama dalam prosesi Misa Pemakaman Ratu Elizabeth II di St Giles' Katedral, Edinburgh, Skotlandia, Inggris 12 September 2022. Jane Barlow/Pool via REUTERS
Akan tetapi, dua falsafah atau nilai tersebut tampaknya tidak berlaku bagi keluarga Kerajaan Inggris. Sebagai contoh, pemakaman anggota keluarga Kerajaan Inggris di Westminster Abbey.
Mudah Dijangkau
Secara geografis, Westminster Abbey tidak terletak di dataran tinggi. Bahkan, gereja ini justru terletak sederajat atau sama tinggi dengan Istana Westminster di London. Alhasil, para peziarah atau pengunjung tidak perlu berjalan kaki jauh-jauh, cukup dengan mobil sudah dapat mencapai tempat pemakaman ini.
Tidak hanya di Westminster Abbey, tempat pemakaman lain, seperti Katedral Winchester, Kastel Windsor, dan Gereja St. Bartholomew juga dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi, tidak perlu berjalan kaki.
Kendati demikian, terdapat satu kesamaan antara tempat pemakaman Raja dan Ratu Kerajaan Inggris dengan raja-raja atau tokoh penting di Indonesia. Selain digunakan sebagai tempat bersemayam, keduanya kerap kali dijadikan destinasi wisata religi atau bersejarah. Oleh karena itu, beberapa tempat pemakaman baik di Inggris ataupun di Indonesia jarang sepi pengunjung.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Baca : Mengenal Istana dan Kastil Milik Kerajaan Inggris
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.