Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim kalau dia presiden favorit Ratu Elizabeth II, di mana hal ini bertolak belakang dengan apa yang termaktub sebuah buku biografi soal Ratu Kerajaan Inggris tersebut berjudul ‘A Voyage Around the Queen’. Dalam wawancara dengan Daily Mail pada Rabu, 21 Agustus 2024, Trump menyebut penulis buku Craig Brown sebagai orang jahat yang mencari publisitas dari sebuah buku yang mungkin menceritakan hal palsu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Trump bertemu Ratu Elizabeth II dua kali selama menjabat sebagai orang nomor satu di Amerika Serikat. Pertemuan pertama terjadi pada 2018, di mana dia menerima Trump dan Melania Trump dalam sebuah acara informal untuk minum teh bersama. Pertemuan kedua sekaligus terakhir pada 2019, ketika itu Trump diterima secara formal. Tim pemantau ketika itu mengklaim Trump telah melanggar protokol kerajaan pada beberapa kesempatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kepada saya Ratu Elizabeth mengatakan kalau dia menyampaikan pada teman-temannya bahwa Presiden Trump adalah presiden favorit Ratu. Dia suka saya dan saya pun menyukainya,” kata Trump kepada Daily Mail, sambil mengenang bagaimana keduanya menghabiskan waktu berjam-jam dalam sebuah gala dinner.
Menurut Trump, Brown dengan sengaja menjelek-jelekkannya di buku biografi tersebut dalam upaya mempromosikan hasil karyanya. Sebab buku itu seolah menggambarkan Ratu Elizabeth II mendapati Trump yang sangat kasar dan mengatakan pada tamu-tamunya yang lain kalau dia tak suka cara Trump memandangnya dari balik bahunya seolah mencari seseorang yang lebih menarik.
Buku ‘A Voyage Around the Queen’ juga menggambarkan bagaimana Kerajaan Inggris seharusnya mempercayai Trump dan istrinya seharusnya memiliki beberapa kesepakatan atau alasan lain mengapa Melania masih harus bertahan dalam pernikahan dengan Trump. Sebelumnya pada Juli 2018, Trump menikmati waktu minum teh bersama Ratu Elizabeth di Kastil Windsor. Dalam kesempatan itu Trump menggambarkan Ratu Elizabeth sebagai perempuan hebat, cerdas, tajam dan energik.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Silang Pendapat Hamas Israel Jadi Batu Penghalang Terwujudnya Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini