Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan umum presiden Rusia telah berlangsung sejak Jumat, 15 Maret 2024 hingga Minggu, 17 Maret 2024. Warga negara Rusia yang tinggal di Indonesia memberi suara mereka di tempat pemungutan suara (TPS) yang dibuka di kantor Kedutaan Besar Federasi Rusia di Jakarta Selatan pada Minggu, mulai pukul 08:00 hingga 20:00 WIB.
Pantuan Tempo di TPS, mereka yang datang ke kantor Kedutaan Besar Rusia harus menunjukkan paspor terlebih dahulu untuk identifikasi. Selanjutnya, petugas pemilu mencatat nama dan nomor paspor pemilih di buku daftar pemilih, yang pada awalnya kosong dan diisi sesuai jumlah pemilih yang datang.
Pemilih yang namanya sudah tercatat di buku diberikan selembar surat suara yang tidak dilipat. Pemilih tersebut kemudian menuju bilik suara tertutup untuk memberi suaranya, dengan cara mencoret salah satu kolom kecil di samping nama calon presiden pilihannya menggunakan pena yang tersedia.
Terpantau, di TPS kantor Kedutaan Besar Rusia terdapat tiga bilik suara dengan pintu yang bisa ditutup. Di sisi dalamnya tertempel daftar nama calon presiden beserta foto dan deskripsi masing-masing. Terdapat pula panduan untuk mencoret surat suara dengan benar, yaitu bisa dalam bentuk centang, silang maupun lingkaran.
Pemilih kemudian membawa surat suara yang telah diisi untuk dimasukkan ke dalam kotak suara yang transparan dan diletakkan di tengah ruangan. Siapa pun yang datang ke TPS dapat melihat isi dua kotak suara yang ada. Keduanya dipenuhi surat-surat yang tidak mesti dilipat, sehingga di beberapa surat terlihat siapa kandidat yang dipilih.
Empat kandidat yang bersaing untuk menjadi presiden tahun ini adalah Leonid Slutsky dari Partai Demokrat Liberal, Nikolai Kharitonov dari Partai Komunis Rusia, Vladislav Davankov dari Partai Rakyat Baru, dan Vladimir Putin selaku presiden petahana dari kandidat independen.
Surat suara Rusia tak pakai foto
Surat suara pemilu Rusia berbentuk satu kertas yang tampak berukuran A4. Tercantum nama beserta deskripsi masing-masing kandidat dan kolom kecil untuk dicoret. Namun, berbeda dengan surat suara di Indonesia, pemerintah Rusia tidak menyertakan foto para kandidat.
Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia Veronika Novoseltseva menjelaskan alasan mengapa demikian. “Karena tidak ada yang buta huruf (di Rusia),” ujarnya ketika ditanya wartawan di TPS.
Sertifikasi untuk pemilih pemula
Pemilih yang baru pertama kali berpartisipasi dalam pemilu presiden mendapatkan sertifikat dari pemerintah Rusia. Setelah menyerahkan paspor, panitia bertanya kepada pemilih yang berusia antara 18 sampai 24 tahun untuk memastikan apakah ini kali pertama mereka mengikuti pemilu presiden.
Mereka kemudian diberikan sertifikat dari Kedutaan Besar, yang distempel dan ditandatangani Veronika Novoseltseva selaku wakil duta besar dan ketua komisi pemilu presiden Rusia di Jakarta. Novoseltseva menyerahkannya usai pemilih memasukkan surat ke kotak suara, kemudian berterima kasih kepada pemilih karena sudah memberi suara.
“Dan saya bilang tolong titip sertifikat ini dalam arsip keluarga, supaya nanti bisa diperlihatkan kepada anak dan cucu. Jadi, saat ini sudah menjadi sesuatu yang memang luar biasa dalam sejarah keluarga,” ujarnya.
Memilih secara daring
Pemilihan presiden ini merupakan pertama kalinya para pemilih dapat memberikan suara mereka secara daring, dalam terobosan baru oleh pejabat pemilu Rusia. Opsi pemungutan suara daring tersedia di 29 wilayah, termasuk ibu kota Moskow, yang mencakup sepertiga wilayah konstituen negara tersebut.
Novoseltseva pun mengungkap alasan mengapa perwakilan Rusia di Indonesia tidak membuka TPS di Bali, tempat banyak warga negara Rusia menetap. Menurutnya, hal itu karena tahun ini ada opsi untuk memilih secara daring lewat aplikasi, dan tidak perlu ke TPS.
“Ini kami memperhitungkan bahwa cukup satu TPS di Jakarta, karena kalau orang tidak bisa datang, tetap bisa memilih online,” katanya.
Dia mengaku tidak tahu jumlah warga negara Rusia di Indonesia yang memilih secara daring tahun ini, sebab kedutaan di Jakarta tidak memiliki data yang lengkap.
Menurut kantor berita Rusia TASS, secara keseluruhan lebih dari 4,7 juta warga negara mendaftar untuk memilih secara daring. Hasil pemungutan suara daring akan diketahui pada 17 Maret, antara pukul 22.00 dan 23:00 waktu Moskow.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
NABIILA AZZAHRA A. | TASS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Dugaan 10 WNI Jadi Tentara Bayaran, Duta Besar Ukraina Menuduh Rusia Banyak Berbohong
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini