INILAH pembunuhan yang begitu dingin. Lima orang berseragam tiba-tiba mengetuk pintu dan segera menerobos masuk ke rumah Dany Chamoun, ketua Partai Liberal Nasional, di Beirut Timur, di wilayah permukiman Kristen. Segera kelimanya mengeluarkan pistol dan menghabisi Dany, istrinya, dan dua anak lelaki mereka yang masih tujuh dan tiga tahun. Tamara, 11 tahun, anak perempuan keluarga ini, selamat. Tak ada suara ribut, pistol-pistol itu dilengkapi alat peredam. Seninnya, di kawasan itu bagaikan kota mati. Toko, bank, dan kegiatan bisnis lainnya tutup. Mereka protes, mengapa pemerintahan Presiden Elias Hrawi seperti membiarkan semua ini. Setelah Jenderal Aoun dan pasukannya digasak bubar -- dan Aoun sampai kini bersembunyi di Kedutaan Besar Prancis -- mestinya penjagaan keamanan jadi tanggung jawab pemerintah. Sebelum Aoun si jenderal Kristen itu dikalahkan, tulis surat kabar pro Kristen Ad-Diyar, kawasan ini aman. Soalnya, musuh Kristen -- maksudnya tentara Syria -- tak berani mengusik wilayah ini. Kata Joseph Haber, 45 tahun, seorang pedagang Kristen: "Semuanya tak jelas, seperti tak ada pemerintahan, tak ada undang-undang." Seorang mahasiswa hukum bernama Hatla Webeh mencoba menghubungkan diserbunya Aoun dan suasana teror sekarang. "Kami jadi tahu mengapa Aoun diserang habis-habisan," katanya. Memang, terkesankan ada upaya merontokkan kekuatan Kristen di Libanon. Setelah Aoun, Dany Chamoun-lah tokoh yang dianggap punya pengaruh di kalangan Kristen. Seorang pengamat politik di Libanon menduga, pembunuhan itu salah satu cara menghalangi upaya damai di Libanon, yang sudah 15 tahun dirintis. Orang lalu saling menuduh. Korban itu memang bukan sembarang orang. Selain ketua Partai Liberal Nasional, Dany adalah anak Chamile Chamoun, Presiden Libanon pada 1953-1958, yang meninggal pada 1987. Mereka merupakan tokoh Kristen Maronit, yang oleh kelompok muslim dicap sebagai "antek Israel". Dany Chamoun sendiri merupakan orang kuat kedua dalam Maronit. Di tahun 1984, di masa pemerintahan Amin Gemayel (Kristen Falangis), adalah ketua sayap militer Partai Liberal Nasionalis. Tewasnya tokoh ini, tampaknya, akan menjadi awal perang saudara lagi, setelah kini mereda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini