Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Sebelum lenin habis

Mikhail gorbachev mengeluarkan dektrit agar kemarahan terhadap lenin, pendiri soviet, dan figur-figur lain dihentikan. muncul gerakan massa yang ingin merobohkan patung lenin gara-gara buku "kepulauan gulag".

27 Oktober 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERIAKAN kegembiraan mengiringi rebahnya patung Vladimir Lenin di pusat kota. Lalu, di tubuh patung dibubuhkan coretan "Inilah yang akan terjadi pada tiap orang komunis." Itulah laporan harian Gudok, sebuah harian Uni Soviet, tentang peristiwa yang terjadi di sebuah kota (tak disebutkan namanya) di Uni Soviet, pekan lalu. Di Donest, kota di Republik Soviet Ukraina, orang tak cuma merobohkan patung Lenin, tapi juga merusak monumen untuk memperingati Perang Dunia II. Maka, Mikhail Gorbachev, pemimpin Uni Soviet kini, mengeluarkan dekrit, di pekan lalu itu juga. "Kemarahan terhadap pendiri negara Soviet serta pada figur-figur dan simbol-simbol sejarah lain harus dihentikan," kata pemenang Nobel Perdamaian tahun ini itu. Dekrit tersebut juga "memerintahkan KGB, kementerian dalam negeri, dan pihak keamanan agar menghentikan aksi perusakan, dan menuntut mereka yang melanggar." Pemerintah kota di seantero Soviet diharuskan menunda keputusan memindahkan atau mengubah monumen Lenin di wilayah masing-masing. Hampir di tiap kota di Soviet punya satu atau lebih patung Bapak Pendiri Uni Soviet itu. Tak jelas sebenarnya, mengapa baru pekan lalu dekrit diumumkan. Soalnya, gerakan itu sudah dimulai Juli lalu, setelah kongres ke-8 Partai Komunis Uni Soviet memutuskan bahwa Bapak Soviet itu cuma dianggap sebagai salah satu -- bukan satu-satunya seperti yang diajarkan selama ini -- tokoh pemikir komunis. Dan yang membuat rakyat Soviet merobohkan patung dengan marah adalah buku pembangkang Soviet Alexander Solzhenitsyn, Kepulauan Gulag, yang baru diizinkan diterbitkan di Uni Soviet beberapa bulan lalu. D-ari novel itulah orang Soviet tahu, Leninlah pendiri kamp kerja paksa Uni Soviet. Stalin cuma melanjutkan. Ditambah kondisi ekonomi yang memburuk, tampaknya patung Lenin juga jadi sasaran untuk melampiaskan kemarahan yang sebenarnya tertuju pada para pejabat yang mengelola ekonomi. Tidak aneh bila rakyat lalu mencari idola yang lain. Nama Tsar Nikolas II, kaisar terakhir Rusia, kini disebut-sebut. Di lokasi Tsar dan keluarganya dieksekusi, rencananya akan dibangun monumen. FS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus