Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Staf Israel Dan Halutz mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan mengatakan Netanyahu membawa Israel dari buruk menjadi sangat buruk. Netanyahu juga diminta bertanggung jawab yang mengacu pada serangan 7 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dia (Netanyahu) bertanggung jawab. Saya tidak tahu ada sebuah negara di dunia, di mana perdana menterinya tidak mau memanjat menara tertinggi dan lompat setelah melakukan hal seperti ini," kata Halutz, dalam wawancara dengan Channel 13, Kamis, 28 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelompok Hamas melancarkan serangan serangan ke markas militer Israel dan wilayah yang diduduki Israel di sepanjang Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan sehari-hari yang diterima warga Palestina dan tempat-tempat suci umat Islam, khususnya Masjid Al Aqsa.
Halutz mengatakan Netanyahu menolak mengakui hal ini. Baginya, perang sudah dimulai dan dia tidak bertempur untuk itu. Sebab Netanyahu hanya memimpin negaranya dari buruk ke semakin buruk.
Halutz bersama beberapa tokoh lainnya di Negeri Bintang Daud telah mendesak Netanyahu agar mengundurkan diri. Pasalnya, Netanyahu dianggap hanya mengkhawatirkan soal kepentingan politiknya dan mencoba mempertahankan kekuasaannya setelah pertempuran berakhir.
Netanyahu adalah perdana menteri Israel dengan masa jabatan terlama. Dia menolak bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober 2023 dan tak mau menggelar pemilu dini. Ada spekulasi yang cukup deras di Israel kalau hasil sejumlah investigasi menemukan kegagalan Netanyahu menghadapi serangan Hamas dan perang Gaza akan mengarah pada pemecatan politikus, pimpinan politik dan pimpinan intelijen oleh Netanyahu.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan editor: Fun Run Ramadan Meriahkan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Amerika Serikat dan Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini