Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - “Reporter” muda Haziq Mohd Asyraf yang mendapatkan ketenaran internet dengan laporannya yang apik tentang ular piton besar di sebuah pasar, berhasil mewujudkan mimpinya untuk mewawancarai Perdana Menteri Malaysia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anak berusia 12 tahun itu bertemu Ismail Sabri Yaakob di sebuah hotel Alor Setar, Malaysia, Minggu, 6 Februari 2022. Ia antara lain menanyakan makanan favorit, rutinitas sehari-hari dan apakah Ismail akrab dengan masakan “kampung”.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ismail juga ditanya tentang rencananya jika diberi kesempatan untuk memimpin negara itu selama 10 tahun lagi. Ia menjawab bahwa ia berharap bisa memberantas kemiskinan dan orang-orang yang sangat miskin pada tahun 2025.
“Hal pertama yang kita fokuskan adalah menjadikan Malaysia negara berpenghasilan tinggi, yang kedua adalah membantu masyarakat pedesaan dan memberantas kemiskinan sehingga tidak ada lagi orang miskin atau hardcore poor pada tahun 2025. Kita juga ingin menjadikan negara kita nol emisi karbon. Jadi ini semua adalah rencana masa depan untuk orang-orang seperti Anda, Haziq,” katanya.
Usai sesi wawancara, Haziq yang didampingi ibunya Nur Shakilla Zainol, 33 tahun, dan beberapa anggota keluarga lainnya, mengatakan kepada Bernama bahwa ia merasa terhormat bisa bertemu dan mewawancarai perdana menteri.
“Senang bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia. Itu pasti merupakan berkah bagi saya. Saya melihatnya sebagai orang yang baik, penyayang dan tampan,” kata Haziq, yang juga menderita thalassemia.
Haziq sempat mencuri perhatian warganet lewat video dirinya yang melaporkan penemuan ular piton di sebuah pasar di kampung halamannya, Bukit Selambau, Sungai Petani.
Video tersebut, yang diunggah pada 24 Januari 2022, sejauh ini telah ditonton 1,2 juta kali, dan menarik perhatian Sultan Kedah, Sultan Sallehuddin Sultan Badlishah, yang memberi Haziq sebuah ponsel.
Ia juga menerima tablet dari Menteri Komunikasi dan Multimedia Annuar Musa, dan sumbangan perlengkapan sekolah dari berbagai pihak termasuk instansi pemerintah dan individu.
FREE MALAYSIA TODAY