Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jair Bolsonaro menyampaikan pesan kepada duta besar Brasil di puluhan negara untuk memperbaiki citra akibat kebakaran hutan Amazon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Reuters, 24 Agustus 2019, pemerintahan Presiden Jair Bolsonaro telah mendistribusikan surat edaran setebal 12 halaman ke kedutaan asingnya, menguraikan data dan statistik yang dimaksudkan oleh para diplomat untuk membela posisi pemerintah dalam krisis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Surat edaran dalah upaya untuk 59 negara di mana Brasil mendapat kecaman, dengan mengutip berbagai kebijakan dan data.
Brasil sangat dikritik Prancis dan Jerman karena kebakaran hutan Amazon yang masif. Kantor Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan menuduh Bolsonaro berbohong ketika ia mengecilkan keprihatinan atas perubahan iklim pada KTT G20 pada Juni.
Menurut salah satu diplomat, tekanan terhadap Brasil telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, dengan gambar-gambar hutan Amazon yang terbakar tersebar di seluruh dunia. Masyarakat dunia telah mengirim pesan kuat ke kedutaan Brasil, kata para diplomat, mendorong Brasilia untuk mengirim surat edaran.
Foto udara hutan Amazon yang mengalami kerusakan akibat pembalakan liar di dekat Porto Velho, Negara Bagian Rondonia, Brasil 22 Agustus 2019. REUTERS/Ueslei Marcelino
Dokumen tersebut berusaha untuk membantah kritik terhadap catatan lingkungan Brasil, tetapi mengabaikan beberapa kebijakan yang lebih kontroversial dari Presiden Jair Bolsonaro.
Disebutkan, misalnya, bahwa deforestasi memuncak pada pertengahan 1990-an dan berkurang 72 persen antara 2004 dan 2018.
Bolsonaro lupa menyebutkan bahwa deforestasi telah meningkat dengan mantap lagi sejak 2012, sebagian karena upaya ekonomi Brasil dan pemotongan anggaran yang mengakibatkan penegakan lingkungan yang kurang.
Tahun ini, data awal menunjukkan bahwa deforestasi di Amazon Brazil telah melonjak 67 persen hingga Juli dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah kebakaran telah melonjak 83 persen tahun ini.
"Penting untuk diingat bahwa dalam beberapa dekade terakhir, Brasil telah mampu menggandakan produksi pertanian dengan konservasi," ungkap dokumen edaran.
"Lebih dari 60% wilayah Brasil (Amazon) ditutupi oleh vegetasi alami, dengan kegiatan pertanian terbatas pada sekitar 30% wilayah."
Namun tidak dikatakan bahwa Bolsonaro telah berulang kali mengatakan ia yakin Brasil memiliki terlalu banyak tanah yang dilindungi dan harus dibuka untuk pertanian dan pertambangan.
"Brasil telah giat dalam mengendalikan dan membatasi kegiatan tidak teratur yang melibatkan perampas tanah, penebang dan penambang untuk mengurangi deforestasi dan invasi tanah adat," kata surat edaran untuk pembelaan atas kebakaran hutan Amazon.