Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Anders Behring Breivik, seorang fanatik sayap kanan yang membunuh 77 orang dalam dua serangan di Norwegia pada 2011, masih dianggap “sangat berbahaya” sehingga harus dipenjara secara terpisah, demikian jaksa dalam sidang di pengadilan pada Jumat, 12 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Breivik, 44 tahun, menggugat negara Norwegia dalam upaya mengakhiri masa isolasinya selama bertahun-tahun di penjara dan mencabut pembatasan korespondensinya dengan dunia luar. Sidang lima hari berakhir pada Jumat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Breivik diperbolehkan mengucapkan beberapa patah kata di akhir sidang dan dapat menggunakan haknya.
Dia ditahan di ruang isolasi setelah dia membunuh delapan orang dengan bom mobil di Oslo dan menembak mati 69 orang lainnya, sebagian besar adalah remaja, di Pulau Utoeya.
Andreas Hjetland, mewakili Kementerian Kehakiman, mengatakan dalam argumen penutupnya pada hari Jumat bahwa “tidak ada dasar untuk tuduhan bahwa hak asasi manusia Breivik dilanggar”.
“Breivik tetap sangat berbahaya,” katanya di pengadilan. “Masih ada bahaya besar dia melakukan kekerasan atau menginspirasi orang lain (untuk melakukan kekerasan).”
Seperti hari-hari sebelumnya, Breivik menggeleng tidak setuju dengan beberapa poin yang disampaikan Hjetland.
Breivik mengatakan dalam kesaksiannya yang penuh air mata pada hari Selasa bahwa isolasi adalah “mimpi buruk” dan dia mempertimbangkan untuk bunuh diri setiap hari. Pengacaranya mengatakan pada hari Senin bahwa kliennya menderita “depresi berat”.
Pada hari Kamis, psikiater membantah Breivik mengalami depresi berat.
"Kondisinya membebani dia dan dia merasa kesepian. Ini memberatkan tapi menurut saya dia tidak mengalami depresi berat," kata Janne Gudim Hermansen di pengadilan, menurut harian Aftenposten.
Hakim Birgitte Kolrud bertanya kepada psikiater apa pendapatnya tentang kesaksian Breivik yang penuh air mata. Dia bilang dia belum pernah melihat Breivik menangis.
“Saya pikir ini adalah cara dia menunjukkan keputusasaannya. Jadi saya sedikit ragu seberapa kredibelnya hal tersebut,” katanya.
Pengacara Breivik berpendapat bahwa Norwegia melanggar Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia, termasuk pasal yang mengatakan tidak seorang pun boleh menjadi sasaran “penyiksaan atau perlakuan atau hukuman yang tidak manusiawi atau merendahkan martabat”.
Pengasingannya selama lebih dari satu dekade telah membuatnya berada dalam “dunia yang terkunci” dengan hanya penjaga dan profesional penjara lainnya yang bertugas menjaga jarak, kata pengacaranya, Oeystein Storrvik, kepada pengadilan pada hari Senin.
Keputusan hakim akan dikeluarkan dalam beberapa minggu mendatang.
REUTERS